Pemerintah Bahas Teknis Pemulangan WNI yang Diobservasi di Natuna
A
A
A
BOGOR - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah sampai saat ini masih terus membahas teknis pemulangan 243 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau. Seperti diketahu, masa observasi terhadap 243 WNI dari Wuhan, China tersebut akan selesai akhir pekan ini.
"Staf saya tadi rapat saya belum dapat laporan. Teknisnya dibahas inter kementerian karena menyangkut kapan waktu tepatnya, di mana, bekerja sama dengan pemda yang lain," katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2/2020).
Dia mengatakan, pascaobservasi, 243 WNI tersebut akan tetap diawasi. Pemerintah akan terus memantau kondisi kesehatan mereka. "Dinas Kesehatan akan melakukan surveilans tracking mengikuti ada di mana di cek dilihat seperti apa kondisinya selama di daerah. Itu wujud dari kewaspadaan tingkat tinggi," tuturnya.
Terawan mengatakan bahwa setelah kembali ke daerahnya masing-masing, para WNI tersebut dapat kembali berbaur dengan masyarakat. "Kalau sudah dipulangkan sudah dong," ungkapnya.
Menanggapi keheranan negara lain karena belum ada kasus virus corona di Indonesia, Terawan mengatakan bahwa itulah kenyataannya. Dia pun tak bisa berkomentar banyak jika kenyataan tersebut dianggap mengada-ada oleh negara lain. (Baca Juga: Jalani Observasi di Natuna, WNI Terus Dipantau Kesehatannya).
"Mudah-mudahan tidak ada itu yang masuk. Dan kita terus berdoa, tapi jangan lupa kewaspadaan sampai level yang tertinggi juga pemeriksaannya dekat standar yang paling baik," tuturnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki alat pendeteksi sejak bulan Desember lalu. Dia pun menantang pihak yang ragu untuk langsung melihat. "Makanya saya suruh datang ke sana, lihat dia, janganlah kita ini menduga-duga. Apalagi negara sendiri, nggak usahlah," tuturnya.
"Staf saya tadi rapat saya belum dapat laporan. Teknisnya dibahas inter kementerian karena menyangkut kapan waktu tepatnya, di mana, bekerja sama dengan pemda yang lain," katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2/2020).
Dia mengatakan, pascaobservasi, 243 WNI tersebut akan tetap diawasi. Pemerintah akan terus memantau kondisi kesehatan mereka. "Dinas Kesehatan akan melakukan surveilans tracking mengikuti ada di mana di cek dilihat seperti apa kondisinya selama di daerah. Itu wujud dari kewaspadaan tingkat tinggi," tuturnya.
Terawan mengatakan bahwa setelah kembali ke daerahnya masing-masing, para WNI tersebut dapat kembali berbaur dengan masyarakat. "Kalau sudah dipulangkan sudah dong," ungkapnya.
Menanggapi keheranan negara lain karena belum ada kasus virus corona di Indonesia, Terawan mengatakan bahwa itulah kenyataannya. Dia pun tak bisa berkomentar banyak jika kenyataan tersebut dianggap mengada-ada oleh negara lain. (Baca Juga: Jalani Observasi di Natuna, WNI Terus Dipantau Kesehatannya).
"Mudah-mudahan tidak ada itu yang masuk. Dan kita terus berdoa, tapi jangan lupa kewaspadaan sampai level yang tertinggi juga pemeriksaannya dekat standar yang paling baik," tuturnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki alat pendeteksi sejak bulan Desember lalu. Dia pun menantang pihak yang ragu untuk langsung melihat. "Makanya saya suruh datang ke sana, lihat dia, janganlah kita ini menduga-duga. Apalagi negara sendiri, nggak usahlah," tuturnya.
(zik)