Kisah Deteni Rudenim Medan: Berasal dari Berbagai Negara, Rindu Berkumpul Bareng Keluarga
loading...
A
A
A
Selama tinggal di Rudenim Medan, Anwar mengaku perlakuan petugas sangat baik. Para petugas Rudenim Medan yang berkeliling secara bergantian, kerap menyapa deteni. "Tidak pernah mereka lakukan yang tidak kami inginkan, mereka selalu lakukan yang terbaik kepada kami," ujarnya.
Deteni yang ada di Rudenim Medan bukan hanya berasal dari Banglades. Menurut Kepala Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan Rudenim Medan Donny Bahar mengatakan, Rudenim Medan membawahi dua wilayah kerja yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.
"Di Rudenim Medan ini tidak terdapat pengungsi, di sini hanya deteni. Kalau pengungsi dia di luar dari rudenim. Di Rudenim Medan sekarang ini deteni berjumlah 47 orang. Negaranya, Banglades, Srilanka, Myanmar, Filipina, Malaysia, Afganistan, Uzbekistan, dan etnis Rohingya," jelasnya.
Donny mengatakan, para deteni yang masuk Rudenim Medan ini adalah deteni yang dikenakan tindakan keimigrasian. Misal, karena overstay, penyalahgunaan izin tinggak, eks napi. "Contoh, mereka yang tadinya dikenakan tindakan pidana umum ditempatkan di lapas, kemudian untuk proses kepulangannya, maka deteni tersebut ditempatkan di sini sambil menunggu proses kepulangannya. Jadi, dari 47 orang itu case-nya berbeda-beda," paparnya.
Soal pemulangan pata deteni, Donny mengatakan kepulangan mereka dibiayai oleh diri sendiri atau sponsornya. "Kalau misalnya sponsornya itu cepat merespons, mereka akan cepat pulang ke negara asalnya. Cuma terkadang sponsornya lambat," ujarnya.
Soal fasilitas yang ada di Rudenim Medan, Donny menjelaskan ada Wi-Fi. Fasilitas ini disediakan agar para deteni bisa terus berhubungan dengan keluarganya.
"Jadi, terkadang ada deteni yang menggunakan handphone agar bisa menghubungi keluarganya. Di sini juga kita fasilitasi My Hobby Is, salah satu inovasi dari Rudenim Medan. Mereka kita fasilitasi tergantung hobinya apa. Hobinya bertanam, kita fasilitasi lahan. Hobinya memasak, kita fasilitasi dapur. Hobinya menjahit, kita fasilitasi peralatannya," ujarnya.
Untuk deteni yang masih anak-anak, ada perlakuan khusus. Mereka akan tetap belajar di aula yang terletak di lantai 2. "Dia dikasih ruang belajar. Ruang belajar itu tergantung kedutaannya. Jadi nanti dari kedutaannya ada yang menghubungi, melalui online, melalui daring, pembelajaran daring," jelasnya.
Untuk diketahui, di Rudenim Medan ada 30 kamar berukuran sekitar 3 x 4 meter. Satu kamar ada yang diisi satu orang, ada juga yang diisi empat orang. Satu kamar yang diisi empat orang biasanya untuk ibu dan anak-anaknya.
Deteni Bukan Cuma dari Banglades
Deteni yang ada di Rudenim Medan bukan hanya berasal dari Banglades. Menurut Kepala Seksi Registrasi, Administrasi, dan Pelaporan Rudenim Medan Donny Bahar mengatakan, Rudenim Medan membawahi dua wilayah kerja yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.
"Di Rudenim Medan ini tidak terdapat pengungsi, di sini hanya deteni. Kalau pengungsi dia di luar dari rudenim. Di Rudenim Medan sekarang ini deteni berjumlah 47 orang. Negaranya, Banglades, Srilanka, Myanmar, Filipina, Malaysia, Afganistan, Uzbekistan, dan etnis Rohingya," jelasnya.
Donny mengatakan, para deteni yang masuk Rudenim Medan ini adalah deteni yang dikenakan tindakan keimigrasian. Misal, karena overstay, penyalahgunaan izin tinggak, eks napi. "Contoh, mereka yang tadinya dikenakan tindakan pidana umum ditempatkan di lapas, kemudian untuk proses kepulangannya, maka deteni tersebut ditempatkan di sini sambil menunggu proses kepulangannya. Jadi, dari 47 orang itu case-nya berbeda-beda," paparnya.
Soal pemulangan pata deteni, Donny mengatakan kepulangan mereka dibiayai oleh diri sendiri atau sponsornya. "Kalau misalnya sponsornya itu cepat merespons, mereka akan cepat pulang ke negara asalnya. Cuma terkadang sponsornya lambat," ujarnya.
Soal fasilitas yang ada di Rudenim Medan, Donny menjelaskan ada Wi-Fi. Fasilitas ini disediakan agar para deteni bisa terus berhubungan dengan keluarganya.
"Jadi, terkadang ada deteni yang menggunakan handphone agar bisa menghubungi keluarganya. Di sini juga kita fasilitasi My Hobby Is, salah satu inovasi dari Rudenim Medan. Mereka kita fasilitasi tergantung hobinya apa. Hobinya bertanam, kita fasilitasi lahan. Hobinya memasak, kita fasilitasi dapur. Hobinya menjahit, kita fasilitasi peralatannya," ujarnya.
Untuk deteni yang masih anak-anak, ada perlakuan khusus. Mereka akan tetap belajar di aula yang terletak di lantai 2. "Dia dikasih ruang belajar. Ruang belajar itu tergantung kedutaannya. Jadi nanti dari kedutaannya ada yang menghubungi, melalui online, melalui daring, pembelajaran daring," jelasnya.
Untuk diketahui, di Rudenim Medan ada 30 kamar berukuran sekitar 3 x 4 meter. Satu kamar ada yang diisi satu orang, ada juga yang diisi empat orang. Satu kamar yang diisi empat orang biasanya untuk ibu dan anak-anaknya.