3 Segmen Masyarakat Indonesia Secara Psikografi, Kamu yang Mana?

Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:48 WIB
3 Segmen Masyarakat Indonesia Secara Psikografi, Kamu yang Mana?
3 Segmen Masyarakat Indonesia Secara Psikografi, Kamu yang Mana?
A A A
JAKARTA - Alvara Research Center melakukan analisis segmentasi berdasarkan 15 indikator psikografi untuk menemukan perbedaan pola segmentasi dan tipologi antargenerasi.

CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengungkapkan, dari analisis segmentasi tersebut ditemukan bahwa secara psikografi, masyarakat Indonesia bisa dikelompokkan menjadi tiga segmen. "Segmen terbeser adalah mereka yang masuk dalam kategori Climbers (59.9%), diikuti oleh segmen Achievers (22.3%), dan Socializers (17.8%)," ujar Hasanuddin Ali dalam rilisnya, Sabtu (18/1/2020).

Segmen Climbers adalah mereka yang berpendapat bahwa kesuksesan harus diraih bukan pemberian, mereka suka mencoba hal-hal baru, mereka juga suka mengikuti berita-berita terkini termasuk isu soal lingkungan dan kemanusian.

Segmen Achivers adalah mereka yang menganggap dirinya tidak memiliki masalah dengan keuangan, memiliki beragam investasi, dan sudah puas dengan kehidupan pribadinya. Sementara, segmen Socializers adalah mereka yang lebih suka berkumpul dengan temannya, aktif mengikuti gaya hidup terbaru, dan menganggap bahwa internet lebih banyak manfaatnya dibanding dampak buruknya.

Gen Z dan Younger Milenial lebih dekat dengan segmen Socializers, artinya memang Gen Z dan Younger Milenial memiliki karakter dan psikografi yang hampir sama. Di sisi lain, Older Milenial dan Younger Gen X ternyata lebih dekat dengan segmen Climbers. Kedua generasi ini adalah generasi yang merangkak berjuang meniti karier kehidupannya.

Sementara, Older Gen X lebih dekat dengan segmen Achievers. Older Gen X menjadi satu-satunya generasi yang merasa sudah mapan dalam hidupnya.

Dengan melihat kontrasnya perbedaan antar generasi di Indonesia, pendekatan terhadap masing-masing generasi juga harus berbeda. "Untuk Gen Z dan juga Younger Millenial, pendekatan yang cocok untuk mereka adalah pendekatan yang lebih ceria, entertainment, dan lifestyle," ujar Hasanuddin Ali, yang juga anggota World Association of Public Opinion Research (WAPOR)

Bagi Milenial, terutama Older Milenial, pendekatan yang tepat adalah pendekatan yang memberikan kemudahan bagi mereka dan juga membantu memberikan solusi atas problem kehidupan mereka. "Convenience adalah kata kunci bagi milenial," tambah Hasanuddin Ali.

Beberapa produk sudah melakukan itu, misal transportasi online, atau perbankan yang memberikan subsidi DP untuk beli rumah baru.

Bagi Gen X, karena generasi mereka secara keuangan sudah mapan maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang mampu menggugah mereka untuk menyalurkan aktualisasi diri mereka termasuk di dalamnya adalah aktivitas budaya dan sosial kemasyarakatan.

Hasanuddin menambahkan,"Gen Z dan Milenial merupakan konsumen yang kritis dan rasional. Mereka mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian produk. Artinya brand harus berhati-hati dan lebih cermat dalam mengelola konsumen jenis ini. Program marketing harus menggunakan visualisasi yang menarik. Gen Z dan Milenial merupakan penyuka visual (terutama foto dan video) dibanding Gen X."

Untuk diketahui, Gen Z (usia 14-21 tahun), Younger Millennial (usia 22-29 tahun), Older Millennial (usia 30-38 tahun), Younger Gen X (usia 39-46 tahun), dan Older Gen X (usia 47-55 tahun).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4236 seconds (0.1#10.140)