Atasi Longsor, Pemerintah Giatkan Penghijauan dan Konservasi

Minggu, 12 Januari 2020 - 18:18 WIB
Atasi Longsor, Pemerintah Giatkan Penghijauan dan Konservasi
Atasi Longsor, Pemerintah Giatkan Penghijauan dan Konservasi
A A A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan, melakukan penghijauan pada konteks Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, Banten, harus bersamaan dengan bangunan konservasi tanah dan air.

"Ini akan dilaksanakan segera setelah akses Sukajaya, Bogor dan tempat-tempat di Lebak selesai ditangani Kementerian Pekerjaan Umum (PU)," ujar Menteri Siti Nurbaya kepada media, Sabtu 11 Januari 2020.

Menteri Siti Nurbaya yang pada Jumat 10 Januari 2020, melihat langsung kondisi Bogor yang baru saja dilanda bencana longsor, mengungkapkan, interaksi dirinya dengan dua Bupati perempuan juga bagus yakni Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dan Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin.

"Saya yakin kita bisa tangani pascabencana di sana dengan baik," ujar Menteri Siti.

Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, dirinya beserta jajaran Kementerian LHK menindaklanjuti arahan presiden dalam rangka penanganan holistik bencana Bogor, Lebak, dan lain-lain tempat terkait kawasan hutan dan konservasi dan secara umum wilayah hulu.

Menurut rencana, akan segera dilakukan penanaman pada areal 2500 Ha di Lebak dan Bogor dan diantaranya dengan vetiver pohon akar wangi. Siti Nurbaya saat berkunjung ke lokasi Kebun Bibit Desa di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat 10 Januari 2020.

Kebun bibit ini bantuan Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), Kementerian LHK di lokasi di Kota Bogor karena kebutuhan ruang terbuka hijau kota Bogor.

Melihat hulu Jakarta yaitu Bogor, maka termasuk wilayah Kabupaten dan Kota Bogor sebagai kesatuan. Menurut Menteri Siti, kebun bibit permanen sudah ada di Cimanggis, Depok, dengan kapasits produksi 1 juta bibit dan harus siap sesuai arahan Bapak Presiden kebun-kebun bibit di sekitar lokasi yang harus dihijaukan.

Direncanakan sekitar 100 unit di Bogor yaitu di kabupaten dan 100 unit di Kabupaten Lebak, termasuk unit-unit di Kota Bogor, yang didukung juga oleh kebun bibit di Dermaga.

Menteri diterima Wali kota Bogor, Bima Arya yang pada kesempatan itu juga menjelaskan dan meminta dukungan jalan keluar kepada menteri atau pemerintah pusat untuk penyelesaian tempat pembuangan akhir sampah atau TPA, serta terkait penanganan air limbah rumah tangga.

Siti merespons dengan langkah langsung menugaskan Sekjen dan Dirjen untuk memantapkan kebun bibit sebanyak 60.000 batang tersebut dan untuk mengembangkan ekoriparian, menata wilayah tersebut menjadi tempat yang nanti akan menjadi spot yang menarik ditata dengan taman dan lain-lain sehingga baik untuk swafoto dan hiburan masyarakat.

Dalam kaitan ini lanjut Siti, maka kebijakan tata wilayah itu bisa dari segala aspek. "Saya minta Dirjen siapkan kebun bibit yang akan dipakai tanamannya dalam dua bulan ini untuk penghijauan. Dan bila lokasinya baik bisa dikembangkan menjadi lokasi yang baik dan menarik dikunjungi. Ini juga baik untuk Pemda," jelasnya.

Dalam kaitan dengan penanganan sampah Menteri Siti menegaskan dan memerintahkan Dirjen untuk segera rapat dengan Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Bogor serta Pemkab Bogor.

"Hari ini Sekjen KLHK , Sesditjen DAS dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan Lingkungan berada di Bogor dan Menteri serta Dirjen Konservasi dan Dirjen Gakkum ke Lebak pada spot yang berbeda, karena bidang yang berbeda-beda ditangani," ungkapnya.

"Saya harus periksa kebun-kebun bibit deaan dan kebun bibit rakyat, untuk meyakinkan bahwa penghijauan berjalan baik di wilayah-wilayah sebagaimana harapan Bapak Presiden," tambahnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0061 seconds (0.1#10.140)