BNPB Ungkap Kerugian Akibat Karhutla Capai Rp75 Triliun

Senin, 30 Desember 2019 - 16:57 WIB
BNPB Ungkap Kerugian Akibat Karhutla Capai Rp75 Triliun
BNPB Ungkap Kerugian Akibat Karhutla Capai Rp75 Triliun
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan kerugian ekonomi yang dialami akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia pada 2019, sebesar Rp75 triliun. (Baca juga: Cegah Karhutla, Pemegang Konsesi Harus Dibebani Tanggung Jawab)

"Dari luas hutan dan lahan terbakar, World Bank telah menghitung kerugiannya karena Karhutla 2019 ini adalah Rp75 triliun," ujar Agus saat memberi paparan dalam agenda 'Refleksi Bencana Tahun 2019 dan Proyeksi Bencana 2020 di Kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2019). (Baca juga: Cegah Karhutala, Warga yang Buka Lahan Tanpa Bakar Diberi Insentif)

Agus menjelaskan, Karhutla tahun ini mengalami peningkatan dengan angka mencapai 942.485 hektare. Angka itu, kata Agus, terbagi atas 269.777 hektare gambut dan 672.708 hektare mineral.

Kalimantan Tengah, lanjut Agus, merupakan provinsi paling terdampak Karhutla tahun ini dengan lahan terbakar mencapai 161.298 hektare, dengan rincian lahan gambut 95.941 hektare dan lahan mineral 65.357 hektare. "Gambutnya cukup banyak terbakarnya," katanya.

Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan 2015. "Kalau kita lihat dari luas terdampaknya ini perbandingan dengan 2015, pada 2015 ada 2,6 juta hektare yang terbakar, kemudian 2019 ada satu juta kurang luasnya. Jadi, turun drastis," ungkapnya.

Selain Karhutla, bencana besar lain yang juga menimbulkan dampak kerugian ekonomi yakni, banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,3 triliun, Sulawesi Tenggara dan Konawe Utara Rp1,1 triliun.

Gempa Bumi Halmahera Selatan Rp6,27 triliun sehingga jika ditotalkan kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana besar selama 2019 mencapai lebih dari Rp80 triliun.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8412 seconds (0.1#10.140)