Ketika Anak Dimanja

Selasa, 10 Desember 2019 - 09:13 WIB
Ketika Anak Dimanja
Ketika Anak Dimanja
A A A
Muhammad Iqbal
@muhammadiqbalphd
Owner Rumah Konseling
Dekan FPSI Universitas Mercu Buana

SEORANG ibu menangis mengeluhkan anaknya yang tidak mau bekerja, ayahnya baru saja meninggal. Dulu ia melarang anaknya bekerja karena mereka kaya, tiba-tiba ayahnya sakit semua harta habis terjual dan anaknya tidak mampu mencari nafkah, karena sejak kecil dimanja dan semua tersedia dengan mudah.

Ada suami dengan mudahnya menceraikan istrinya karena diperingatkan oleh mertuanya, lalu ia tidak terima dan kemudian menceraikan istrinya. Ada Anak yang ditangkap polisi karena kedapatan menjadi kurir narkoba, lalu orang tuanya tidak terima dan berusaha membebaskannya.

Ada anak yang kecanduan game dan berkonflik dengan orang tuanya bahkan berani memukul orang tuanya. Ada anak yang memiliki gangguan emosi dan berani membentak ibu kandungnya bila keinginannya tidak dipenuhi.

Ada remaja yang menyayat tangannya bila disakiti pacarnya dan mengancam bunuh diri bila ditinggal pacarnya. Ada seorang suami namun berselingkuh karena ngambek dengan istrinya yang enggan memanjakannya.

Ada remaja yang haus akan pujian dan tidak mau disalahkan bahkan meminta maaf pun tidak mau kepada orang tuanya padahal perilakunya menyakiti hati orang tuanya.

Setelah saya dalami, dari kehidupannya mereka, saya temukan semua berawal karena kebanyakan mereka sejak kecil dimanja dan adanya pola asuh yang "over protective" dari orang tua mereka.

Anak yang dimanja biasanya ditemukan pada anak tunggal atau anak bungsu, atau bisa juga anak yang diasuh oleh neneknya karena kesibukan orang tuanya. Mereka rentan dimanja karena rasa sayang orang tua yang berlebihan. Mereka selalu dibela dan tidak mau disalahkan, akhirnya terbentuk egoisme yang tinggi.

Pola asuh yang dimanja justru membuat anak tidak mandiri, tidak tangguh, malas, tidak berani mengambil keputusan, peragu dan tidak matang secara emosi.

Terkadang orang tua tidak menyadari tentang pola asuh yang mereka terapkan, ketika anak dewasa baru mereka merasakan bahwa pola asuh yang mereka terapkan salah.

Untuk orang tua, sejak awal tanamkan kemandirian, latih mental dan fisiknya agar kuat dan tangguh. Mengikutkan mereka latihan bela diri dan club olah raga, ajak mereka tadabbur alam agar mereka tidak sombong, latih mereka sejak awal untuk berwirausaha sejak dini, beri mereka kebebasan berinteraksi dengan "anak kampung" dan masyarakat

Lihatlah ke kebun binatang, si raja hutan yang biasanya mencari makan, bila dikurung dan makan disediakan dengan mudah, ia pun akan kehilang insting kehewanannya. Ia akan malas dan hidupnya tidak bergairah, begitu juga manusia bila ia dikurang (dilarang bermain berinteraksi di luar), ia akan kehilangan insting kemanusiaannya.

Semoga bermanfaat.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 6.6348 seconds (0.1#10.140)