"Statemen Presiden Jokowi waktu Ultah Golkar sudah mengingatkan soal itu. Guncangan di Golkar akan berdampak juga pada stabilitas dukungannya pada Pemerintahan Jokowi," ujar Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Senin (18/11/2019).
Nyarwi menegaskan melihat tradisi dan budaya politik elite Golkar yang cenderung 'mendengarkan' dan 'mengikuti' apa yang diinginkan rezim politik dan pemerintahan yang berkuasa, kecil kemungkinan terjadi guncangan kepemimpinan dalam Golkar.
Baca Juga:
Dengan demikian, kata Nyarwi, Munas Golkar berpeluang akan terus didorong untuk musyawarah mufakat dan calon petahana, Airlangga Hartarto berpeluang besar kembali memimpin Golkar.
Sementara, lanjut Nyarwi, tiga caketum yang lain sepertinya akan lebih menahan diri untuk tidak menggeser kepemimpinan Airlangga dalam waktu dekat. Situasinya mungkin akan berbeda jika melihat dinamika politik tahun 2022 mendatang.
"Namun dalam jangka waktu dua setengah tahun mendatang, stabilitas politik kepemimpinan Golkar tampaknya mash tetap bertahan di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto," pungkasnya.
(kri)