Sindiran Jokowi kepada Paloh Bentuk Peringatan Halus Terkait Manuver Nasdem

Sabtu, 09 November 2019 - 14:28 WIB
Sindiran Jokowi kepada Paloh Bentuk Peringatan Halus Terkait Manuver Nasdem
Sindiran Jokowi kepada Paloh Bentuk Peringatan Halus Terkait Manuver Nasdem
A A A
JAKARTA - Direktur Indonesia Public Institut (IPI), Karyino Wibowo menganggap, Sindiran dari Presiden Jokowi untuk Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bukan sindiran tanpa makna. Sindiran tersebut memang disampaikan dalam bahasa berkelakar, namun sindiran tersebut tak sekadar "joke" tapi secara implisit memiliki pesan politik di balik itu.

"Sindiran tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk peringatan secara halus atas manuver politik Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang telah melakukan safari politik dengan partai partai di luar koalisi pemerintah," kata Karyono saat dihubungi Sindonews, Sabtu (9/11/2019).

Karyono menegaskan, pernyataan Jokowi tersebut belum sampai pada tahap teguran, namun baru peringatan secara halus karena sejauh ini manuver Nasdem baru sebatas "caper" atau cari perhatian.

"Meskipun sudah ada kesepakatan politik antar Nasdem dan PKS tapi kesepakatan politik tersebut masih dalam tataran normatif," ujar dia.

Kata Karyono, seandainya Nasdem membangun komitmen pilkada maupun pilpres itu adalah hak Nasdem. Karena, Nasdem merasa hal tersebut tidak ada dalam kontrak koalisi. Sehingga, manuver politik Nasdem masih dalam batas kewajaran.

"Yang tidak wajar adalah apabila jika Nasdem melanggar etika, fatsun dan komitmen politik koalisi pendukung pemerintah," imbuh dia.

Namun sebaliknya, jika Nasdem sudah bermain dua kaki, tentu Jokowi tidak sekadar menyindir lagi, tapi akan melakukan teguran lebih keras lagi. Pasalnya, dukungan politik Jokowi - Ma'ruf Amin saat ini sangat kuat. Tanpa dukungan Nasdem pun dukungan politik di parlemen masih di atas 50 persen.

Masih kata Karyono, jika seandainya Nasdem keluar dari koalisi, kemungkinan PAN atau mungkin Demokrat akan masuk. "Tetapi, saya lebih meyakini manuver Nasdem hanya untuk mencari perhatian dengan memberikan tekanan halus, manuver politik kecil-kecilan. Di luar itu, sebagai partai politik yang relatif baru, Nasdem berkepentingan agar tetap eksis dalam wacana publik," tandasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0793 seconds (0.1#10.140)