Pernah Gagal, Mendikbud Harus Kaji Ulang Konsep Link and Match

Rabu, 06 November 2019 - 18:58 WIB
Pernah Gagal, Mendikbud Harus Kaji Ulang Konsep Link and Match
Pernah Gagal, Mendikbud Harus Kaji Ulang Konsep Link and Match
A A A
JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Abdullah Ubaid yakin akan ada terobosan dan inovasi yang dilakukan Mendikbud, Nadiem Makarim untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pemerataan pendidikan.

"Tapi bagaimana itu akan dilakukan? Itu yang masih apatis. Sebab Pa Menteri masih belum mengeluarkan statemen apa-apa soal ini," kata Ubaid saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/11/2019).

Ubaid mengaku hanya mendengar konsep link and match atau keinginan mengintegrasikan bidang industri dengan intitusi pendidikan. Ubaid menilai, konsep link and match sendiri pernah gagal di era 90-an pada saat pemerintahan rezim Orde Baru (Orba). Sehingga, tantangannya bagaimana konsep ini bisa diimplementasikan di zaman now.

Ubaid menyarankan agar konsep tersebut perlu dikaji ulang, agar jelas target dan hasil yang ingin dicapai oleh Nadiem. "Jika itu yang dijadikan landasan dalam pendidikan, maka salah besar. Sebab sekolah itu bukan hanya untuk cari kerja, tapi bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa, memanusiakan manusia, menjadi manusia merdeka, belajar nalar kritis-logis, dan seterusnya," ujarnya.

Jadi kalau sekolah hanya dimaknai untuk mencari pekerjaan ini berbahaya. ”Sangat mereduksi arti pendidikan,” kata Ubaid.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8074 seconds (0.1#10.140)