Prabowo Harus Buktikan Jargonnya Jadikan Indonesia Macan Asia

JAKARTA - Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai sosok Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer dan pernah menduduki sejumlah jabatan penting saat dinas di kemiliteran tentu memiliki pengalaman di bidang pertahanan keamanan.

Menurutnya, pengalaman Prabowo menjadi Danjen Kopassus dan Pangkostrad bisa menjadi modal memimpin Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Namun, tentu saja publik berharap agar Prabowo mampu membuat terobosan baru di bidang pertahanan. (Baca juga: DPR Yakin Prabowo Mampu Perkuat Pertahanan Indonesia )

"Keberhasilan sistem pertahanan bukan sekadar berhasil menaikkan anggaran, tetapi justru tantangannya terletak pada penggunaan anggaran pertahanan yang efektif dan efisien. Kalau hanya mampu menaikkan anggaran pertahanan tapi tidak efektif dan tidak ada kemajuan buat apa. Itu justru hanya mengulang persoalan lama," ujar Karyono saat dihubungi SINDOnews, Senin (28/10/2019).

Maka dari itu, penting ke depan adalah membuat terobosan kebijakan yang efektif dan efisien. Baru kemudian jika membutuhkan kenaikan anggaran untuk memperbaiki sistem pertahanan dan yang penting ada konsep yang jelas dan terukur.

"Jika Prabowo berhasil melalukan efisiensi anggaran dengan hasil yang maksimal maka pasti akan mendongkrak kepercayaan publik," jelasnya. (Baca juga: Menanti Tangan Dingin Prabowo Membangun Pertahanan yang Disegani)

Selain itu, lanjut Karyono, dengan bekal keahliannya Prabowo bisa memaksimalkan kemampuannya untuk membuat sistem perencanaan di bidang pertahanan yang lebih kuat. Prabowo tentu mencermati perkembangan tentang berbagai tantangan di bidang pertahanan.

"Dia tentu memahami tentang pola perang masa kini dan masa depan, seperti halnya perang asimetris, perang proxi yang menggunakan non state actor, perang pangan, perang energi hingga perang dagang. Pemahaman geo politik Prabowo juga cukup bagus," katanya.

"Dengan bekal pengalamannya, maka saatnya Prabowo membuktikan jargonnya selama ini yang ingin menjadikan Indonesia sebagai "Macan Asia"," tutupnya.