Pengamat: Menteri Jokowi Harus Miliki Kompetensi dan Wakili Kebhinekaan

Senin, 21 Oktober 2019 - 13:41 WIB
Pengamat: Menteri Jokowi Harus Miliki Kompetensi dan Wakili Kebhinekaan
Pengamat: Menteri Jokowi Harus Miliki Kompetensi dan Wakili Kebhinekaan
A A A
JAKARTA - Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024.

Direktur Eksekutif Al Wasath Institute, Faozan Amar mengatakan, Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin merupakan pemimpin nasional yang dipilih secara legal-konstitusional melalui pemilihan umum (Pemilu). Karena itu, pihaknya mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung kepemimpinan keduanya.

Namun pada saat yang sama jika ada yang keliru harus diingatkan melalui kritik yang konstruktif. "Karena dipilih secara legal konstitusional maka kewajiban bersama untuk mendukung, dan jika ada keliru harus diingatkan dengan cara yang baik," kata Faozan di Jakarta, Senin (21/10/2019).

Faozan menuturkan, masyarakat seyogyanya dapat mengawal Jokowi-Ma'ruf untuk merealisasikan janji kampanyenya. Di sisi lain, dia berharap Kepala Negara dapat memilih menteri yang memiliki kompetensi dan mewakili keberagaman di Indonesia. Dengan begitu, program pembangunan nasional akan semakin cepat terealisasi.

"Dengan memilih menteri yang memang memiliki kompetensi dan mewakili kebinekaan di Indonesia akan mengakselerasi pembangunan nasional," tuturnya.

Hal itu dikatakan Faozan dalam diskusi publik bertajuk 'Basis Spiritual Sukses Studi; Bersiap Memimpin Negeri'. Acara ini diselenggarakan Al Wasath Institute bekerja sama dengan BEM Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, gerakan spiritualitas agama adalah upaya sistematis dalam rangka menciptakan kepribadian yang kokoh yang bersumber pada nilai-nilai luhur.

"Ada tiga misi nubuwah yang harus dipahami oleh para pemimpin, yaitu humanisasi, liberasi, trasendensi. Menegakkan kepemimpinan itu sesungguhnya adalah melanjutkan visi kenabian, dan ini berlaku sepanjang masa" ujarnya.

Selain Faozan dan Sudarnoto, acara diskusi publik ini menghadirkan narasumber yakni Ketua Umum DPP IMM Najih Prastiyo, Dosen UMT M Turizal Husein. Acara ini dibuka oleh Rektor UMT Ahmad Amarullah dan dihadiri oleh aktivis mahasiswa dari organisasi intra dan ekstra kampus.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5199 seconds (0.1#10.140)