Terduga Teroris yang Diamankan di Bekasi Mengaku Bekerja di Panti Rehabilitasi Narkoba

Minggu, 20 Oktober 2019 - 14:14 WIB
Terduga Teroris yang Diamankan di Bekasi Mengaku Bekerja di Panti Rehabilitasi Narkoba
Terduga Teroris yang Diamankan di Bekasi Mengaku Bekerja di Panti Rehabilitasi Narkoba
A A A
BEKASI - Penangkapan terduga teroris bernama Ahmad Birawan di sebuah kamar indekos Kavling Agraria, Jalan Melon, RT 03/26, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (20/10/2019), membuat geger warga sekitar. Adapun terduga teroris mengaku bekerja di salah satu Panti Rehabilitas Narkoba di Jakarta.

Pemilik indekos, Giri Ageng Laksono, mengatakan, selama ini Ahmad Birawan selalu berada di rumah. Padahal Ahmad Birawan mengaku bekerja di salah satu Panti Rehabilitas Narkoba di Jakarta. ”Kenal ya cukup lama dengan Pak Ahmad. Katanya sih kerja di Panti Rehabilitas Narkoba di Jakarta,” katanya.

Namun,Giri tak lagi berkomunikasi dengan Ahmad Birawan sampai-sampai nomor kontak yang ada di telepon pintarnya itu sudah tak aktif lagi. ”Waktu itu sering ngobrol juga, ya orangnya biasa saja. Di rumahnya itu tidak ada aktivitas yang mencurigakan sih ya, apalagi terlibat teroris dan semacamnya,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019–2024, Detesemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan Ahmad Birawan, Minggu (20/10/2019) pagi.

Ahmad diamankan berdasarkan hasil pengembangan penetapan tersangka dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith yang merakit bom molotov untuk aksi Mujahid 212 pada, Sabtu (28/9/2019) lalu. Ahmad dibawa petugas Densus 88 ke Mabes Polri untuk pengembangan keterkaitan dalam aksi mujahid.

Untuk diketahui, Abdul Basith diduga menjadi otak pemasok bom molotov saat aksi Mujahid 212. Tidak hanya sebagai pemasok, dia pun juga memproduksi dengan dibantu rekannya berinisial S alias L. Lewat L dan OS yang bertugas mencari dana untuk eksekutor di lapangan, merekrut JAF, AL, NAD, dan SAM, YF, ALI dan FEB.

Kepada polisi, Abdul Basith mengaku berencana meledakkan bom-bom itu di sejumlah titik di Jakarta jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin. Bahkan belakangan, sebuah fakta baru lainnya terungkap. Dimana bom-bom molotov hasil produksinya tersebut juga akan digunakan untuk meledakkan gerai minimarket di Jakarta.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7404 seconds (0.1#10.140)