Gelar Istighosah, IPNU Harap Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Berjalan Lancar

Minggu, 20 Oktober 2019 - 12:30 WIB
Gelar Istighosah, IPNU Harap Pelantikan Jokowi-Ma\ruf Berjalan Lancar
Gelar Istighosah, IPNU Harap Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Berjalan Lancar
A A A
LAMPUNG - Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin segera dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periide 2019-2024. Berbagai peristiwa dan konflik terjadi sebelum prosesi pelantikan tersebut.

Agar proses pelantikan hari ini berjalan lancar, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar doa untuk keselamatan bangsa.

Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani berharap kegiatan pelantikan tersebut berjalan dengan lancar.

"Pelantikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakilnya kiai besar kita Kiai Ma'ruf Amin, semoga berjalan sukses khidmat tanpa gangguan," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Sabtu malam 19 Oktober 2019.

Menurutnya, untuk memperlancar agenda akbar lima tahunan ini, perlu bermunajat kepada Allah SWT untuk keselamatan bangsa dan negara, mengingat banyaknya provokasi yang bahkan melibatkan kalangan pelajar untuk menimbulkan instabilitas dalam negeri.

Kegiatan ini, jelasnya, juga bersamaan dengan peringatan Haul ke-33 KH Tolchah Mansoer, pendiri sekaligus ketua pertama IPNU. Hal ini, lanjutnya, merupakan bentuk penghormatan kader IPNU terhadap pendirinya.

"Bentuk penghormatan kita semua, wabil khusus dari kami PP IPNU. Tidak bisa kita balas dengan apapun. Inilah bentuk balasan dari kita," katanya.

Hal tersebut juga menjadi landasan pimpinan pusat memperingati haul sang pendiri. Karenanya, PP IPNU berharap ke depan setiap 20 Oktober seluruh pimpinan IPNU serentak melaksanakan haul pendiri IPNU. "Ini bentuk komitmen kita semua seluruh rekan-rekam wilayah, cabang, PAC, ranting dan komisariat," jelasnya.

Senada, senior IPNU Lampung Muhammad Muslih, menegaskan doa merupakan jawaban atas kegelisahan pelajar. "Saat akal tidak mampu berpikir, saat tenaga tidak punya kekuatan, maka doa menjadi jawaban," katanya sebelum memimpin doa bersama.

Doa dan istighatsah merupakan gerakan ruhaniah yang menjadi ciri khas kader NU yang sangat penting. Menurutnya, pemimpin tanpa tirakat dan riyadoh akan sulit bergerak mengingat hatinya yang belum tertundukkan. "Akal hanya bisa memutuskan tapi hati yang merasakan," katanya.

Oleh karena itu, kader IPNU harus memperkuat riyadoh untuk berhasil di era milenial ini. Sebab, lanjutnya, terkadang kekalahan bukan karena bagusnya strategi lawan, tetapi karena lemahnya pertahanan.

Kegiatan ini ditutup dengan deklarasi pelajar setia NKRI. Deklarasi ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Umum PP IPNU Mufarrihul Hazin. Berikut poin-poin deklarasi pelajar NU setia NKRI.

1. Kami pelajar Indonesia menyatakan akan tetap setia kepada Pancasila, Bhinneka tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI.

2. Kami pelajar Nahdlatul Ulama menyatakan siap bergandeng tangan untuk membangun dan menyebarkan budaya toleransi dan demokrasi.

3. Kami pelajar Nahdlatul Ulama berkomitmen untuk terus menjaga tugas dan tanggung jawab sebagai pemegang estafet masa depan NKRI.

4. Kami pelajar Nahdlatul Ulama menolak segala bentuk radikalisme dan kelompok kelompok yang anti NKRI.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Pesawaran Lampung Gus Amin Udin dan seluruh pengurus pimpinan wilayah IPNU dari seluruh Indonesia.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4686 seconds (0.1#10.140)