Para Pejuang Kemanusiaan Dinilai Berkontribusi Jaga Keutuhan NKRI

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 12:53 WIB
Para Pejuang Kemanusiaan Dinilai Berkontribusi Jaga Keutuhan NKRI
Para Pejuang Kemanusiaan Dinilai Berkontribusi Jaga Keutuhan NKRI
A A A
JAKARTA - Para pejuang kemanusiaan dan pihak-pihak yang konsen terhadap nilai-nilai sosial kemasyarakatan serta kemanusiaan, dinilai jadi salah satu faktor yang turut memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Seperti yang dituliskan oleh pegiat media sosial, Rudi S Kamri, ada seorang pejuang kemanusiaan bernama Suhendra Hadikuntono. Pada zamannya, dia bekerja dalam senyap, telah mencegah terjadinya konflik politik dan sosial antara pemerintah pusat dan rakyat Nanggroe Aceh Darussalam.

"Saya hanya ingin Sabuk Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke serta dari Miangas hingga Pulau Rote tidak terkoyak sedikit pun. Segala sumber daya yang saya miliki akan saya kerahkan untuk membentengi agar jalinan Sabuk Nusantara tetap utuh, tidak tercerai-berai," kata Suhendra, Sabtu (19/10/2019).

Seperti kita tahu dalam Perjanjian Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005, salah satunya memuat klausul bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menutup rapat kasus atau konflik lama yang pernah terjadi antara Pemerintah Indonesia dan GAM. Bahkan berdasarkan perjanjian Helsinki itu, semua milisi GAM telah mendapatkan amnesti.

Suhendra telah mencegah terjadinya pertumpahan darah di Bumi Serambi Mekah ini. Inisiatif Suhendra dalam mempertahankan rajutan Sabuk Nusantara sebelumnya juga tidak kalah heroik.

Di sisi lain, untuk membantu pemerintah pusat meredam gejolak di Papua, Suhendra menggagas ide program "Memeluk Papua dengan Sepak Bola". Program ini inisiatif murni dari seorang Suhendra, bahkan beliau berniat menanggung seluruh biaya yang timbul dari realisasi program kemanusiaan tersebut.

Secara garis besar program tersebut adalah mengajak mantan pemain Timnas Indonesia yang berasal dari Papua dan Indonesia timur seperti Rully Nere, Johannes Auri dan lain-lain untuk membagi ribuan bola kepada masyarakat Papua sekaligus mengadakan coaching clinic sepak bola kepada talenta-talenta muda di Papua.

Bukan rahasia lagi bahwa rakyat Papua "gila" akan sepak bola. Pada saat program tersebut dipresentasikan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Beliau sangat tertarik dan menyetujui untuk dilaksanakan. Bahkan Presiden berkeinginan untuk terlibat langsung dalam program inisiatif murni masyarakat tersebut," ucap Suhendra.

Apa yang digagas oleh Suhendra tersebut merupakan program kemanusiaan yang brilian dan menyentuh. Program ini berpotensi mengubah secara total perspektif masyarakat Papua terhadap Indonesia dan saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air-nya.

Naluri intelijen yang dimiliki Suhendra selalu diimplementasikan secara cermat, detail dan efektif, serta mempunyai out put yang signifikan bagi bangsa dan negara. Yang lebih luar biasa, semua itu ia lakukan dengan gerakan senyap dan mandiri.

Melalui jaringan yang dimiliki, Suhendra bisa dengan mudah memetakan masalah dan membuat analisis intelijen yang komprehensif. "Sehingga ujung atau hasilnya pun efektif," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)