Fadel Muhammad Sebut Ada Indikasi Barter Politik Terpilihnya Bamsoet

Selasa, 15 Oktober 2019 - 08:11 WIB
Fadel Muhammad Sebut Ada Indikasi Barter Politik Terpilihnya Bamsoet
Fadel Muhammad Sebut Ada Indikasi Barter Politik Terpilihnya Bamsoet
A A A
JAKARTA - Tokoh senior Partai Golkar Fadel Muhammad menilai terpilihnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai upaya barter politik antara Bamsoet dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam Munas Golkar pada Desember 2019 mendatang.

"Saya mengamati demikian adanya (ada deal antara Bamsoet dan Airlangga), saya tidak ikut di dalam setelah saya di DPD," kata Fadel yang juga menjabat Wakil Ketua MPR dalam diskusi publik di Kawasan Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat.

Meski demikian, lobi-lobi antara Bamsoet yang saat itu mencalonkan Ketum Golkar bersaing dengan Airlangga berlangsung cukup alot. Hingga akhirnya Bamsoet mengalah dan memilih mengisi kursi Ketua MPR.

"Saya mengamati dari luar kalau Pak Bamsoet diberi kesempatan oleh Golkar menjadi Ketua MPR, yang semula dulu Pak Azis Syamsuddin yang sekarang menjadi Wakil Ketua DPR, maka Bamsoet tidak akan maju pada bulan Desember nanti dalam munas Partai Golkar," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Pakar Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonensia (LIPI) Siti Zuhro yang menyebut penugasan Bamsoet sebagai Ketua MPR itu berkaitan dengan pencalonan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.

"Iya tadi sudah saya sampaikan saat diskusi. Tidak mungkin kita tidak mengaitkan politik di eksternal dukungan Golkar kepada MPR begitu ya. Calonnya dengan internalnya calonnya yang juga sedang akan melakukan sukesi diinternalnya (Munas)," katanya.

Zuhro mengatakan, istilah barter politik dalam sebuah kontestasi partai politik adalah lumrah dan wajar.

Dia menambahkan bahwa Airlangga dan Bamsoet menyadari betapa pentingnya Golkar untuk tetap solid. Sehingga demi kepentingan partai ke depan, apa-apa yang bisa dikompromikan itu dilakukan.

"Menurut saya itu bagus buat konsolidasi Golkar menghadapi agenda-agenda ke depan. Itulah politik, itulah politik praktis. Jadi siapa mendapat apa siapa akan berkuasa sebagai apa," sebutnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5713 seconds (0.1#10.140)