Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi

Minggu, 13 Oktober 2019 - 17:43 WIB
Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi
Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi
A A A
BEKASI - Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri menggeledah rumah kontrakan di Kampung Rawakalong RT 2/4, Nomor 88, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (13/10/2019).

Penggeledahan itu dilakukan dirumah kontrakan terduga teroris yang masih terkait penusukan Wiranto di Banten. Proses penggeledahan itu berlangsung mulai sekira pukul 14.30 WIB di rumah kontrakan berwarna biru.

Anggota Densus datang dengan mengetuk pintu rumah kontrakan dengan lebar 2,5 meter. Akan tetapi tak kunjung dibuka. Hingga akhirnya dilakukan pendobrakan secara paksa di pintu rumah kontrakan tersebut.

Namun, di dalam kontrakan tidak ada orang siapapun. Akan tetapi ditemukan sejumlah barang seperti buku bacaan terkait jihad, khilafah maupun buku bergambar lambang bendera hitam bertuliskan tauhid. Ada juga barang seperti paku hingga kabel. Densus mengamankan barang-barang tersebut dan memasang garis police line di lokasi.

Informasi yang berhasil dihimpun, proses penggeledahan dilakukan usai diamankan salah seorang terduga teroris berinisial NAS, 45. Terduga teroris itu masuk dalam kelompok ABU ZEE dan ABU RARA pelaku penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.

Apalagi, terduga teroris juga telah berbai'at kepada Abu Bakar Al-Bagdadi (ISIS). Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan, anggota Densus datang ke lokasi tersebut melakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti dari terduga teroris yang tertangkap diluar daerah. "Bukan penangkapan, hanya menggeledah rumah saja," katanya kepada wartawan.

Candra belum mengetahui detail soal penangkapan terduga teroris hingga Densus menggeledah kediaman tersangka di wilayah hukumnya. Namun, kepolisian Bekasi hanya melakukan pengamanan di lokasi.

"Kita hanya melakukan pengamanan area, tidak mengetahui detailnya, karena langsung ditangani oleh Densus 88," ucapnya.

Terkait banyaknya terduga teroris yang singgah di Bekasi, Candra menjelaskan, Kota/Kabupaten Bekasi saat ini menjadi daerah transit yang ideal, karena berdekatan dengan DKI Jakarta.

Apalagi, lokasi Tambun dianggap tepat, karena padat warga maupun harga kontrakan sangat murah dan akses ke Jakarta sangat gampang. Kemudian masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar membuat pergerakan teroris sangat leluasa.

Ditambah dengan paham radikalisme, penyebarannya cukup masif. Oleh karena itu, Candra meminta para orangtua, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bantu ingatkan mengenai bahaya paham radikalisme itu bagi bangsa dan negara.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5669 seconds (0.1#10.140)