Kutuk Penusukan Wiranto, UMNA Menolak Dikaitkan dengan Paham Radikal

Minggu, 13 Oktober 2019 - 14:31 WIB
Kutuk Penusukan Wiranto, UMNA Menolak Dikaitkan dengan Paham Radikal
Kutuk Penusukan Wiranto, UMNA Menolak Dikaitkan dengan Paham Radikal
A A A
JAKARTA - Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten menolak keras dikait-kaitkan dengan paham radikalisme ekstrem dan terorisme. UNMA pun mengutuk keras tindakan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang juga Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Mathla’ul Anwar tersebut.

Wakil Rektor III UNMA, Ali Nurdin mengatakan, secara kelembagaan maupun perorangan, UNMA sama sekali tidak ada kaitannya dengan organisasi teroris. "Seluruh materi pelajaran di UNMA Banten maupun di 2.000 sekolah dan madrasah Mathla’ul Anwar di seluruh Indonesia tidak ada sedikit pun yang mengajarkan paham radikalisme ekstrem dan terorisme," kata Ali dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Minggu (13/10/2019).

Ali menuturkan, sekiranya aparat yang berwenang mendapatkan bukti sahih mengenai adanya keterlibatan guru, dosen, pegawai, mahasiswa atau sivitas akademika UNMA Banten yang terindikasi menganut paham radikal ekstrem yang mengarah kepada tindakan terorisme. "Silakan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. UNMA Banten tidak akan ragu-ragu untuk memberhentikan setiap dosen, staf, maupun mahasiswa yang terbukti menganut paham radikal ekstrem dan menganjurkan terorisme," tuturnya.

Meski begitu dia mengakui, penusukan terhadap Menko Polhukam menunjukan bahwa masih ada warga masyarakat yang terpapar paham radikal ekstrem dan terorisme. Terkait hal itu, lanjut Ali, radikalisme yang menganjutkan perbuatan teror dan kekerasan bersenjata jelas bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan universal, karena itu perlu dibasmi dan diberantas sampai keakar-akarnya.

Dia menambahkan, sebagai kampus yang bernaung di bawah organisasi Mathla’ul Anwar dengan misi utama mencerdaskan kehidupan umat, UNMA Banten akan terus memberikan pendidikan dan pencerahan kepada masyarakat mengenai bahaya paham radikal ekstrem. "UNMA Banten senantiasa mengedepankan Islam yang Rahmatan lil Aalamin dan ajaran Ahlus-Sunnah wal Jamaah untuk membangun keharmonisan kehidupan baik sesama maupun antar umat," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6650 seconds (0.1#10.140)