BNPT Ajak Mahasiswa Perkuat Nasionalisme dan Waspadai Radikalisme

Selasa, 17 September 2019 - 17:05 WIB
BNPT Ajak Mahasiswa Perkuat Nasionalisme dan Waspadai Radikalisme
BNPT Ajak Mahasiswa Perkuat Nasionalisme dan Waspadai Radikalisme
A A A
JAKARTA - Kalangan muda, terutama mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN akan menjadi orang yang mengawaki instansi pemerintah di bidang keuangan.

Mahasiswa PKN STAN dituntut untuk memiliki rasa nasionalisme tinggi serta profesionalisme yang kuat, agar bisa membawa negara Indonesia semakin maju, mandiri, dan kuat dalam menghadapi serangan ideologi lain.

Tak hanya itu mahasiswa PKN STAN harus dapat menidentifikasi sesuatu hal yang menyimpang di lingkungan sekitarnya, terutama terhadap penyebaran paham-paham radikal terorisme yang dapat menghancurkan persatuan negara dan bangsa Indonesia ini

Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan Mahasiswa terhadap sekitar 2.300 mahasiswa tingkat II dan III Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN yang berlangsung di Student Center PKN STAN, Bintaro, Tangerang, Selasa 17 September 2019.

“Kalian adalah orang-orang terpilih karena telah melalui proses seleksi ketat. Saya yakin kalian memiliki daya analisis kuat. Manfaatkan kemampuan kalian sehingga peka terhadap perubahan dan menganalisis dampaknya. Kalian harus punya naluri kebangsaan, jangan cuek. Kalau melihat penyimpangan jangan diam saja. Laporkan ke pihak sekolah,” kata Suhardi dalam paparannya di depan mahasiswa PKN STAN.

Suhardi mengatakan, satu ciri kelemahan generasi milenial adalah tidak memahami secara utuh mengenai sejarah bangsa dan tidak pernah melihat bagaimana awal mula bangsa Indonesia berdiri. Hal ini disebabkan generasi milenial ini tidak mengalami secara langsung peristiwa-peristiwa politik yang menjadi pembentuk sejarah.

“Kalian juga harus terus menjaga idealisme, integritas, dan moral. Tanpa moral, orang profesional hanya akan memiliki kemampuan dan pengetahuan, tanpa sanggup menjadi amanah. Moral dan karakter ini didukung pula oleh peran besar dari pengajar, karena pengajar adalah teladan bagi murid-muridnya,” tutur mantan Kabareskrim Polri ini.

Usai memberikan paparan Kepala BNPT menjelaskan pihaknya merasa perlu memberikan pembekalan kepada para mahasiswa PKN STAN ini. Sebagai calon aparatur sipil negara (ASN) di bidang keuangan pada isntansi pemerintah maka calon ASN dari PKN STAN ini akan memiliki peran sangat signifikan untuk bisa melihat lingkungan sekitar dari bahaya penyebaran paham radikal terorisme.

“Mereka kita bekali bagaimana mengidentifikasi dan bagaimana berkontribusi untuk mencegah paham-paham intoleransi berada atau berkembang di lingkungan yang masing-masing. Bukan cuma hanya menyelamatkan di lingkungan kerja, tetapi juga termasuk keluarganya, bahwa bahaya itu masih ada di sekeliling kita,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN STAN Agus Sunarya Sulaeman mengatakan akan terus melindungi mahasiswa dan seluruh sivitas akademika dari pengaruh penyebaran paham radikal terorisme.

Dia mengharapkan para mahasiswa PKN STAN dapat membangun dan menjaga persatuan negara dan bangsa Indonesia

“Ini upaya yang kita ambil untuk melindungi mahasiswa. Berarti semuanya dari sivitas akademika harus disadarkan juga bahwa penyadaran yang tadi disampaikan itu saya melihatnya tidak cukup hanya kepada mahasiswa saja, tetapi juga dosen. Karena di sini dosennya campur, tentunya menjadi perhatian. Ada dosen dalam dan dosen luar,” kata Agus.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4769 seconds (0.1#10.140)