PKB Jajaki Peningkatan Kerja Sama RI-Inggris

Selasa, 17 September 2019 - 12:29 WIB
PKB Jajaki Peningkatan Kerja Sama RI-Inggris
PKB Jajaki Peningkatan Kerja Sama RI-Inggris
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menjajaki peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang antara pemerintahan Republik Indonesia (RI) dan Kerajaan Inggris. Mulai dari kerja sama hubungan diplomatik bilateral, perdagangan, keamanan dan geopolitik.

Upaya peningkatan kerja sama kedua negara tersebut dilakukan melalui pertemuan antara Muhaimin Iskandar dan para pembuat kebijakan utama dalam Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di markas Policy Exchange, lembaga think tank berpengaruh Inggris di kantor pusatnya yang berdekatan dengan Istana Westminster, London, Senin 16 September 2019.

Pertemuan tersebut difasilitasi Bayt Ar Rahmah, organisasi dakwah Islam yang didirikan KH A Mustofa Bisri di North Carolina, Amerika Serikat pada 2014 lalu. Dalam pertemuan itu, Muhaimin yang saat ini disapa Gus AMI ini didampingi Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim dan
dua orang utusan Bayt Ar Rahmah.

Gus AMI menjelaskan dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, sebelumnya, Nahdlatul Ulama (NU) juga telah memulai upaya mengembangkan peran di Inggris pada momentum yang amat krusial baru-baru ini, ketika Kerajaan Inggris mencari mitra baru setelah keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan berkepentingan untuk menjalin hubungan dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Dalam satu tahun terakhir ini, kata dia, partai-partai politik utama di Eropa telah memandang NU dan PKB sebagai mitra penting yang memiliki kemampuan dan otoritas keagamaan. "Peran NU dan PKB diperlukan untuk secara efektif mengatasi berbagai ancaman keamanan yang terkait dengan Islam, terorisme, dan migrasi," tutur politikus yang juga populer dengan panggilan Cak Imin ini.

Menurut dia, keterlibatan NU dan PKB di Eropa dirancang untuk mengoperasionalkan Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang peta jalan Islam untuk Kemanusiaan (Al Islam lil Insaniyyah) dengan mendorong munculnya konsensus masyarakat untuk menolak setiap upaya memperalat Islam sebagai senjata politik.

Pada 27 November 2018 silam, PKB bahkan telah bergabung dengan jaringan politik terbesar di dunia, Centrist Democrat International (IDC-CDI) yang gugus afiliasinya di Eropa adalah European People’s Party (Partai Rakyat Eropa).

Selanjutnya pada 10 April 2019, Komite Eksekutif IDC-CDI dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diajukan PKB dengan mendukung agenda Islam untuk Kemanusiaan.

"Misinya untuk mendorong munculnya peradaban global yang ditegakkan di atas dasar penghargaan terhadap persamaan hak dan martabat bagi setiap manusia," tutur Gus AMI.

Seorang tokoh muslim yang bekerja dalam Pemerintahan Inggris, Khalid Mahmood mengapresiasi langkah NU dan PKB yang mengampanyekan gagasan Islam untuk Kemanusiaan di Inggris.

"Islam untuk kemanusiaan selama ini merupakan wajah Islam yang kita hidupi bersama, tetapi sekarang berada di bawah ancaman dari kelompok-kelompok Islam transnasional yang berusaha merusak keharmonisan masyarakat kita," tutur
politikus kelahiran Pakistan ini.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5081 seconds (0.1#10.140)