Pusat dan Daerah Perlu Bersinergi Bangun Iklim Usaha Perikanan

Senin, 09 September 2019 - 00:54 WIB
Pusat dan Daerah Perlu Bersinergi Bangun Iklim Usaha Perikanan
Pusat dan Daerah Perlu Bersinergi Bangun Iklim Usaha Perikanan
A A A
BOGOR - Pemerintah telah mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Karena itu, langkah pemerintah tidak boleh berhenti hanya dalam slogan, tapi harus diimplementasikan dalam banyak kegiatan strategis.

Ketua Umum Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) Abdul Kadir Karding mengatakan, perikanan harus menjadi perhatian pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Selain untuk kepentingan konsumsi, menurutnya, ekonomi kita juga akan terbangun dengan perikanan.

"Pemerintah sedang bekerja keras. Visi pemerintahan Presiden Jokowi pada periode kedua yaitu meningkatkan kualitas SDM. Di sini relevansi perikanan karena SDM harus dimulai bukan dari ilmu, tapi gizi dan gaya hidup sehat. Perikanan adalah sumber gizi protein luar biasa. Itu kenapa kami dorong konsumsi ikan," ujar Karding di sela Acara Pelestarian Perairan Umum Pelepasliaran Benih Ikan di Desa Harapan Jaya, Situ Cikaret Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/9/2019).

Politikus PKB ini mengatakan, apa yang dilakukan Kerapu ini adalah satu langkah luar biasa. Bukan hanya peduli lingkungan, tapi juga mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat.

"Ini juga untuk menginspirasi seluruh kelompok peduli dan perhatian terhadap dunia perikanan. Karena pemerintah sudah mencanangkan poros maritim. Tidak boleh berhenti dalam slogan, tapi harus diimplementasikan dalam banyak kegiatan strategis," tuturnya.

Dikatakan Karding, di Kabupaten Bogor terdapat 95 setu. Jika dikembangkan maka akan menjadi potensi yang luar biasa. Salah satunya Setu Cikaret yang menjadi lokasi pelepasliaran benih ikan, bisa terus dikembanglan lebih baik lagi menjadi tempat wisata dan olah raga maka tentu akan menghasilkan perekonomian luar biasa.

"Kerapu ingin mendorong agar perikanan semakin dikenal. Kita harus mendorong perikanan menjadi ideologi dan budaya. Potensi perikanan tidak hanya laut, payau, tapi sudah saatnya kita kembangkan potensi perikanan air tawar untuk konsumsi, ekonomi, dan pariwisata. Ekonomi tumbuh, menyerap lapangan kerja, perikanan maju," urainya.

Ketua DPD Kerapu Jabodetabek Tri Hariyanto menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Kerapu sebagai upaya pengabdian dan edukasi kepada masyarakat bahwa setu harus dipelihara dengan baik. "Setu ini tempat rekreasi dan lauk pauk barang kali. Ini juga kepedulian kita terhadap lingkungan," urainya.

Tahun lalu, kata Tri, upaya serupa juga dilakukan di Muara Tangerang dengan menebar benih rajungan. Selain itu juga di di Setu Pamulang, Tangsel, juga ditebar benih ikan nilem. "Mudah-mudahan di Setu Cikaret masyarakat Desa Harapan Jaya bisa manfaatkan nantinya benih ini setelah 3 atau 4 bulan kemudian," urainya.

Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Wahid, menambahkan, panitia menebar sebanyak 200.000 ekor benih ikan nilem dan emas yang didapatkan dari Balai Besar Air Tawar Sukabumi. "Kita juga gelar lomba masak ikan dengan tujuan untuk mengenalkan dan biasakan masyarakat makan ikan. Sehingga protein hewan akan tercukupi, maka slogan kita 'Sehat Setunya, Sehat Masyarakatnya'," urainya.

Kepala Dinas Perikanan dan Perikanan Kabupaten Bogor Deden Sukmaaji mengatakan, menebar benih ikan merupakan bagian dari sedekah sehingga ketika ikan sudah tumbuh besar bisa dipancing masyarakat untuk makan. Perhatian bupati sangat tinggi terhadap perikanan. Bahkan, saat ini ada 13.000 rumah daya pembudidaya ikan.

"Setiap tahun, 17 setu kami tebar ikan. Setiap setu 50 ribu ekor nilem, ikan emas. Tahun depan, lele dan patin. Penebaran benih terbanyak di Indonesia. Kita benahi balai benih ikan. Di kami ada empat balai," urainya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2708 seconds (0.1#10.140)