Usai Temui Ma'ruf, Ini Harapan Para Pendeta untuk Papua

Kamis, 05 September 2019 - 17:44 WIB
Usai Temui Maruf, Ini Harapan Para Pendeta untuk Papua
Usai Temui Ma'ruf, Ini Harapan Para Pendeta untuk Papua
A A A
JAKARTA - Pdt Richard asal Papua mengatakan, banyak dari masyarakat yang membedakan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Namun baginya, Indonesia adalah kita yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang disatukan dalam bingkai NKRI.

"Jadi tidak ada perbedaan. Kami di Papua, saudara-saudara dari Jawa, di Kalimantan, kita adalah satu dalam bingkai kesatuan negara Republik Indonesia," kata Richard usai bertemu Wakil Presiden terpilih, KH Ma'ruf Amin di Menteng, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Untuk itu, kehadiran dirinya bersama pendeta lain asal Papua menemui Kiai Ma'ruf Amin untuk menyampaikan harapan terhadap kehidupan masyarakat Papua.

"Kami diperkenankan untuk bertemu dengan abah. Ini satu kehormatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan harapan, kami agar Papua jangan lagi diprovokasi untuk terjadi keributan. Tidak boleh ada, sebab upaya pemerintah Papua, pimpinan legislatif Papua, semua berupaya agar Papua aman dan Papua dicanangkan sebagai tanah damai," ujar dia.

(Baca juga: Ditemui Para Pendeta Asal Papua, Ma'ruf Dorong Tokoh Agama Ambil Peran)

Richard menuturkan, harapannya bisa bertemu Kiai Ma'ruf agaf menjembatani dialog antartokoh agama dan masyarakat Papua dan Papua Barat. Dia merasakan, peristiwa yang terjadi di tanah Cenderawasih membuat masyarakat resah karena seluruh aktivitas kehidupan mengalami kelumpuhan.

"Kami berharap sebagai pemimpin umat beliau dapat menyuarakan kepada MUI dan NU di seluruh tanah air khususnya di tanah Papua dan Papua Barat agar bersatu dengan pemimpin-pemimpin umat di tanah Papua dan Papua Barat untuk mewujudkan Papua Papua Barat tanah damai. Ini harapan kami sebagai kami ada di sini. Terima kasih Tuhan memberkati," tutur dia.

Kata Richard bicara Papua, dia terkenang dengan sosok Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Bagi masyarakat Papua, Gus Dur dianggap sebagai pemimpin bangsa dan umat yang berhasil mempersatukan perbedaan di Papua.

"Maka abah (sapaan Ma'ruf Amin) ketika terpilih menjadi wakil presiden kami melihat beliau sebagai sosok yang menggantikan Gus Dur dan kami percaya apa yang kami lihat menjadi bagian dalam hidupnya. Sebabnya kami tidak ragu datang bertemu beliau dan alhasil yang kami sampaikan tadi beliau menyambut itu dengan positif dan kami terima kasih banyak untuk abah," tukasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1683 seconds (0.1#10.140)