Berkunjung ke Korea Selatan, Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Taman

Rabu, 28 Agustus 2019 - 01:30 WIB
Berkunjung ke Korea Selatan, Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Taman
Berkunjung ke Korea Selatan, Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Taman
A A A
KOREA SELATAN - Bukan Megawati Soekarnoputri namanya jika tak menyempatkan diri berkunjung ke sebuah taman saat melawat ke suatu daerah maupun negara. Kegemaran ini juga berlanjut saat presiden kelima RI itu datang ke sebuah taman kota milik pribadi bernama Morning Calm Garden, di sela-sela kunjungannya ke Korea Selatan, Selasa (27/8/2019).

Dalam kunjungan ini Megawati ditemani oleh keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya, di antaranya sang menantu Nancy Hendriati Shrindani, serta cucunya bernama Diah Lupita Jasmina Srita. Ada juga Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri serta Duta Besar untuk Korsel Umar Hadi.

Taman itu terletak di area Gapyeong, Provinsi Gyeonggi, sekitar 2 jam perjalanan dari Seoul. Pendirinya adalah Professor Han Sang Kyung yang hadir menyambut Megawati beserta rombongan. Publik setempat mengenal taman itu sebagai salah satu lokasi syuting K-drama 'Love in the Moonlight' yang dibintangi Park Bo Gum dan Kim Yoo Jung. Selain itu sejumlah film dan drama Korea berlokasi di kebun itu.

Tapi bukan soal lokasi syutingnya yang membuat Megawati mendatangi taman itu. Saat berbincang dengan wartawan, Megawati memang mengaky salah satu hobinya adalah berkebun dan bertanam. Tapi di balik hobi itu, ada juga keinginan besar Megawati.

"Bagaimana harusnya pemerintah berpikirnya seperti itu, kita harus perbanyak taman di negeri kita," kata Megawati.

Bukan sebuah kebetulan Megawati menyempatkan diri berkunjung ke sebuah kebun atau taman di wilayah Korsel ini. Karena sebelum ini, kegiatan serupa ini juga dilakukan perempuan yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP itu saat bertandang ke Tiongkok. Di Tiongkok, perempuan yang akrab disapa Bu Mega ini juga berkunjung ke taman, laboratorium, dan museum.

Sebagai Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia, Megawati mengaku bersyukur kini akan ada 32 kebun raya lagi di Indonesia setelah sebelumnya hanya ada 4 kebun. Ke depan Megawati mendorong setiap orang yang terlibat di bidang itu untuk selalu bisa melihat contoh usaha yang sudah dilakukan di negara lain. Ia yakin orang-orang di luar negeri yang punya concern sama akan senang hati membantu.

"Di Pulau Jeju, Korea Selatan, saya punya sahabat seorang dokter yang sama seperti saya punya hobi tanaman. Begitu senangnya dia saya datang ke tempatnya, akhirnya kebun raya yang dia bangun diberi nama pakai nama saya," ucap Megawati.

Alasan lainnya Megawati selalu berkunjung ke taman-taman adalah karena kekhawatirannya akan dampak global warming alias pemanasan global. Baginya, fenomena seperti kebakaran hutan, salah satunya adalah dampak dari global warming yang belum ditangani secara serius. Karenanya, dibutuhkan visi yang bersifat jangka panjang.

"Sebagai contoh, ada jenis tanaman yang bila sekitarnya terbakar, maka pohon itu akan membantu proses pemadaman apinya. Namun usai api habis, maka tanaman itu bisa tumbuh lagi, kata Megawati tanpa menyebut tanaman yang dimaksud.

"Nah itukan seharusnya dipelajari. Dan ketika di lapangan, ya kita tanam. Paling tidak sebagai pembatas, kita bisa mengetahui arah angin dan sebagainya, yang bisa mengurangi kebakaran itu," sambung dia.

Lebih jauh Megawati menyebut sama sekali tak ada kerugian bila kebun dan tanaman diperbanyak di Indonesia. Selain indah, nyaman, juga berguna bagi ilmu pengetahuan bagi jutaan anak Indonesia. Sebagai contoh, Megawati menyebut taman Morning Calm itu luasnya 3 hektare dan dikunjungi hingga 1 juta orang pertahun.

"Ini artinya taman ini menjadi suatu yang berarti. Terutama bagi keluarga dan anak-anak kita, yang sejak dini dididik mencintai alamnya," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3958 seconds (0.1#10.140)