Muktamar Ditutup, Ini Sembilan Komitmen PKB

Rabu, 21 Agustus 2019 - 22:38 WIB
Muktamar Ditutup, Ini Sembilan Komitmen PKB
Muktamar Ditutup, Ini Sembilan Komitmen PKB
A A A
JAKARTA - Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi ditutup pada Rabu (21/8/2019) Selain memilih kembali Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB Periode 2019-2024 dan KH Dimyati Rois sebagai Ketua Dewan Syoro, Muktamar PKB juga mengeluarkan rumusan kebijakan yang disebut Sembilan Komitmen Bali.

Kebijakan tersebut dibacakan oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Thenius Murib saat penutupan Muktamar.

Sembilan poin Komitmen Bali tersebut di antaranya pertama, Komitmen Kebangsaan. PKB berkomitmen untuk mengawal dan memperkokoh Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 1945. Dalam komitmen berbangsa dan bernegara, Pancasila dalam NKRI adalah final.

"Tidak ada dan tidak boleh ada ideologi yang menantang eksistensi ideologi Pancasila. Di negeri ini tidak ada tempat bagi kelompok yang akan menggoyang NKRI," tuturnya.

Kedua, komitmen kemanusiaan global. PKB mendorong dan turut mempromosikan Islam nusantara dalam kancah kehidupan global sebagai solusi atas berbagai konflik dan tragedi kemanusiaan berupa atas nama agama.

"Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia, PKB memiliki tanggung jawab besar untuk terus mengkampanyekan moderasi Islam dalam rangka memperbaiki peradaban dan menciptakan tata dunia yang damai," paparnya.

Poin ketiga adalah keberpihakan. PKB bertekad bekerja total dan mengabdikan seluruh wakil politiknya untuk melayani, memfasilitasi dan membela mustadh'afin, yakni mereka yang lemah atau terpinggirkan akibat sistem dan kebijakan yang tidak adil dan berpihak pada rakyat.

"Hakikat dari politik adalah keberpihakan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keadilan dan kemaslahatan kehidupan bagi semua anak bangsa dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan yang adil dan produktif," katanya.

Selanjutnya adalah komitmen menuntaskan kaderisasi politik di semua lapisan masyarakat untuk memastikan terjadinya estafet dan regenerasi kepemimpinan politik yang dijiwai nilai-nilai kebangsaan, keagamaan dan kemanusiaan.

"Konsolidasi demokrasi dan kelembagaan politik Indonesia menjadi agenda yang terus dilakukan dan harus ditopang oleh partai yang kuat dan mengakar serta memiliki basis sosial militan ideologis dan dedikatif," kata Thenius Murib.

Komitmen kelima, yakni melanjutkan dan memperkuat khidmat kepada NU dan warga NU, khususnya di bidang pendidikan, dan pembangunan sumber daya manusia, ekonomi mikro kecil dan menengah, serta agama dan kebinekaan yang dapat harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Lebih dari tanggung jawab historis kultural dan aspiratif komitmen ini menjadi langkah nyata untuk memberdayakan basis sosial dan memperkuat kohesi sosial," urainya.

Komitmen keenam, yakni mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan menggerakkan inovasi di kalangan kaum muda dan generasi milenial agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain, sekaligus berkontribusi bagi pembangunan nasional dan kemajuan bangsa SDM.

"Inovasi ini menjadi napas baru dan partai menuju modern di era revolusi industri dan teknologi digital yang bergerak sedemikian pesat," urainya.

Selanjutnya, PKB ingin mentransformasikan demokrasi Indonesia menjadi demokrasi yang inklusif. Demokrasi yang menjadi alat untuk mengikis ketimpangan dan kemiskinan, demokrasi yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk mendapat akses yang sama atas kemajuan ekonomi dan politik secara adil termasuk untuk masyarakat marginal, kaum mustadz'afin perempuan dan anak.

Komitmen kedelapan, mengawal dan terus memperkuat desa sebagai pilar kebudayaan bangsa dan perekonomian nasional. Kedaulatan desa harus terus diperkuat bukan saja karena desa menjadi basis sosial utama PKB, melainkan karena kesadaran bahwa desa adalah ruang hidup yang sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi kerakyatan, terawatnya kearifan Nusantara dan tumbuhnya nasionalisme.

Terakhir, PKB meneguhkan sebagai green party dengan mempromosikan politik yang berperspektif lingkungan sebagai prasyarat bagi terwujudnya pembangunan berkelanjutan berbasis pada nilai-nilai rahmatan lil alamin. Komitmen ini ditujukan untuk memastikan agar pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara adil dan ramah lingkungan untuk kesejahteraan generasi kini dan mendatang.

"Saya yakin 2024 kita menang pemilu asalkan komitmen yang dibacakan tadi kita jalankan dengan sungguh-sungguh. Itulah komitmen kita semua. Itulah yang menjadi tekad juang dan program aksi PKB untuk kemajuan dan kesejahteraan," ujar Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, dengan menempatkan 58 wakilnya di DPR, PKB akan berperan aktif di lembaga-lembaga strategis. "PKB harus membuat panggung sebanyak-banyaknya untuk kader NU mengambil manfaat untuk pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya.

Cak Imin mengatakan, bila saat ini PKB memiliki 58 kursi DPR, dengan kerja keras diyakini pada 2024 mendatang PKB akan mencapai kejayaan. "Sekarang sudah di level atas. PKB adalah partai muslim dengan pemilih terbesar di dunia, 13 juta lebih," katanya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4523 seconds (0.1#10.140)