Pemerintah Siapkan 40.000 Kuota CPNS Tahun Ini, 5% Jatah Putra-Putri Kaltim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan sebanyak 40.000 kuota untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024. Di mana dari kuota itu, sebanyak 5% untuk jatah putra-putri Kalimantan Timur (Kaltim) yang akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Untuk ASN yang ditempatkan di IKN nantinya yang melekat di Kementerian lembaga itu ada 40.000 CPNS untuk tahun ini seleksinya mungkin dalam waktu dekat. Bahwa itu 5 persen itu untuk putra-putri Kaltim, mohon maaf Kalimantan yang lain mungkin tahun berikutnya gitu ya, Kaltim,” ujar Analis Kebijakan Utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Arizal dalam dialog Gerakan Bangun Nusantara, Sabtu (3/8/2024).
"Ada afirmasi untuk puteri Kaltim untuk nanti bisa kompetisi ya mengisi ASN, calon ASN, PNS itu yang nanti penempatannya di Kementerian/Lembaga yang ada di IKN," imbuhnya.
Arizal mengatakan bahwa telah diputuskan dalam rapat terbatas Menteri PANRB dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu bahwa ASN yang akan dipindah ke IKN adalah yang masih lajang.
“Nah, ASN yang dipindah itu Ini ada perkembangan terbaru, waktu sedang Ratas kemarin ya arahnya itu yang pindah tahap awal ini gitu ya itu mereka yang masih lajang, ini konteksnya dengan kesiapan terstruktur hunian dan perkantoran gitu ya, yang masih lajang. Artinya ketika dia sudah punya keluarga di sini ya untuk sementara jangan bawa istri suami istri atau suami dulu ke sana gitu ya. Jadi yang masih lajang,” tuturnya.
Sementara itu, Arizal memastikan bahwa fasilitas untuk ASN yang akan dipindah ke IKN telah ada regulasinya. “Nah di undang-undang ya apa namanya fasilitas yang diberikan untuk ASN yang dipindah itu menempati rumah dinas itu di regulasinya disebut variasi sekali yang namanya 98 meter persegi yang dibangun sekarang itu, bentuknya apa namanya apartemen yang 3 kamar itu tadinya hanya untuk pelaksanaan yang anak milenial yang baru itu,” jelasnya.
Arizal pun memastikan bahwa ASN yang akan dipindah ke IKN harus menguasai literasi digital. “Nah jadi terkait dengan kompetensi ASN yang dipindah gitu ya, ini memang diminta bahwa mereka yang menguasai literasi digital karena kerja di sana sudah sangat berubah,” pungkasnya.
“Untuk ASN yang ditempatkan di IKN nantinya yang melekat di Kementerian lembaga itu ada 40.000 CPNS untuk tahun ini seleksinya mungkin dalam waktu dekat. Bahwa itu 5 persen itu untuk putra-putri Kaltim, mohon maaf Kalimantan yang lain mungkin tahun berikutnya gitu ya, Kaltim,” ujar Analis Kebijakan Utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Arizal dalam dialog Gerakan Bangun Nusantara, Sabtu (3/8/2024).
"Ada afirmasi untuk puteri Kaltim untuk nanti bisa kompetisi ya mengisi ASN, calon ASN, PNS itu yang nanti penempatannya di Kementerian/Lembaga yang ada di IKN," imbuhnya.
Arizal mengatakan bahwa telah diputuskan dalam rapat terbatas Menteri PANRB dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu bahwa ASN yang akan dipindah ke IKN adalah yang masih lajang.
“Nah, ASN yang dipindah itu Ini ada perkembangan terbaru, waktu sedang Ratas kemarin ya arahnya itu yang pindah tahap awal ini gitu ya itu mereka yang masih lajang, ini konteksnya dengan kesiapan terstruktur hunian dan perkantoran gitu ya, yang masih lajang. Artinya ketika dia sudah punya keluarga di sini ya untuk sementara jangan bawa istri suami istri atau suami dulu ke sana gitu ya. Jadi yang masih lajang,” tuturnya.
Sementara itu, Arizal memastikan bahwa fasilitas untuk ASN yang akan dipindah ke IKN telah ada regulasinya. “Nah di undang-undang ya apa namanya fasilitas yang diberikan untuk ASN yang dipindah itu menempati rumah dinas itu di regulasinya disebut variasi sekali yang namanya 98 meter persegi yang dibangun sekarang itu, bentuknya apa namanya apartemen yang 3 kamar itu tadinya hanya untuk pelaksanaan yang anak milenial yang baru itu,” jelasnya.
Arizal pun memastikan bahwa ASN yang akan dipindah ke IKN harus menguasai literasi digital. “Nah jadi terkait dengan kompetensi ASN yang dipindah gitu ya, ini memang diminta bahwa mereka yang menguasai literasi digital karena kerja di sana sudah sangat berubah,” pungkasnya.
(kri)