Setelah Aklamasi Jabat Ketum Lagi, Mega Bicara Regenerasi di PDIP

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 14:01 WIB
Setelah Aklamasi Jabat Ketum Lagi, Mega Bicara Regenerasi di PDIP
Setelah Aklamasi Jabat Ketum Lagi, Mega Bicara Regenerasi di PDIP
A A A
JAKARTA - Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sanur, Denpasar, Bali, dari 8-10 Agustus 2019 telah menetapkan Megawati Soekarnoputri kembali sebagai Ketua Umum Periode 2019-2024.

Megawati dipilih secara aklamasi oleh peserta kongres dari seluruh DPD dan DPC se-Indonesia. Proses pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan pun sudah dilakukan pada Kamis (8/8/2019) malam.

Pertanyaan yang muncul bagaimana regenerasi PDIP ke depan? Kepada wartawan sesaat setelah pengukuhan, Megawati mengatakan, adanya percepatan Kongres V yang semula baru akan digelar pada 2020 mendatang, menjadi salah satu alasan keinginan partainya untuk melakukan kaderisasi partai.

"Jadi sebenarnya banyak yang lupa dari teman-teman partai saja juga banyak yang tidak disadari bahwa sebenarnya tahun 2020 akan ada pilkada. Jumlah cukup besar (270), lalu setelah itu masuk 2024," tuturnya.

"Seperti yang saya katakan di pidato saya bahwa kalau dilihat bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia dari katakan generasi ketika setelah mengalami Perang Dunia Kedua, maka ini di dunia itu terjadi secara besar-besaran yang namanya disebut Pak Jokowi, kalangan milenial," paparnya.

Karena itu kata Mega, para generasi milenial ini harus mendapatkan pengarahan mengenai arah dan tujuan berbangsa dan bernegara.

"Boleh saja aksi milenial, tapi ada dasar-dasar yang namanya kebangsaan yang tidak bisa ditinggalkan oleh mereka, baik Indonesia ataupun di dunia," katanya.

Ketua Steering Commitee Kongres V Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Kongres V merupakan puncak dari konsolidasi organisasi kepartaian. Salah satu yang menjadi konsentrasi adalah tentang tata kelola partai.

Djarot mengatakan, partainya dirancang untuk menjadi partai modern yang mengikuti perkembangan zaman dengan mengembangkan partai digital. Alasannya kata Djarot, PDIP menyadari betul bahwa pada 2024 adalah puncak regenerasi menyeluruh.

"Ada sekitar 70 persen pemilihnya (pada 2024) adalah pemilih muda di bawah 30 tahun makanya partai harus beradaptasi menjadi partai modern yang mampu memberikan konten isi kepada anak-anak muda kita tentang arah perjuangan bangsa ini sesuai dengan proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar 1945," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurutnya, arah Indonesia ke depan harus diketahui dan masuk ke dalam kalangan muda. "Termasuk ini menjadi landasan proses regenerasi sampai 2024 makanya kita kembangkan (PDIP) sebagai partai yang akrab dengan digital," paparnya.

Format yang dilakukan di antaranya dengan membuat aplikasi kepartaian sehingga anak-anak muda bisa mengetahui sejarah bangsanya dan tidak tercerabut dari akar sejarah bangsa di tengah "pertarungan" ideologi yang semakin kuat.

"Makanya kita fokus membangun sekolah partai dan sekolah kader dan akan dilakukan kaderisasi secara berjenjang, mulai tingkat dasar, pratama, madya sampai utama dengan merangkul anak-anak muda. Karena kita berfikir anak-anak SMP sekarang itu, 2024 nanti sudah mulai memiliki hak pilih," tuturnya.

Selain itu, Kongres juga dijadikan sebagai momentum untuk konsolidasi partai agar bisa memenangkan Pilkada Serentak 2020 di 270 kabupaten, kota, dan provinsi. "Target yang kemarin sudah hitung betul, kita akan berusaha meraih kemenangan di 60 persen," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4981 seconds (0.1#10.140)