Ribuan Nahdliyin Hadiri Silaturahim NU Sedunia di Mekkah

Kamis, 08 Agustus 2019 - 17:53 WIB
Ribuan Nahdliyin Hadiri Silaturahim NU Sedunia di Mekkah
Ribuan Nahdliyin Hadiri Silaturahim NU Sedunia di Mekkah
A A A
MEKKAH - Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) menghadiri Silaturahim NU Sedunia XVIII di Altayseer Tower Hotel Kota Mekkah, Arab Saudi, Kamis (8/8/2019). Acara yang diinisiasi Pengurus Cabang Infernasional (PCI) NU Arab Saudi ini bertujuan untuk merajut kembali persatuan bangsa.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah ulama NU, KH Anwar Masur, KH Bunyamin Ruhiyat, KH Cecep Abdullah Sahid, dan KH Ali Masyhuri. Hadir pula Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga putra KH Maimun Zubair, Taj Yasin Maimoen, dan beberapa anggota DPR dan DPD RI.

Silaturahmi dibuka dengan pembacaan tahlil dan doa untuk almarhum KH Maimun Zubair yang wafat pada Selasa, 6 Agustus 2019 di Mekkah. Suasana duka terasa ketika pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Anwar Mansur memimpin doa istighosah untuk Mbah Moen. Ribuan orang yang hadir mengamini doa yang dipanjatkan.

Dalam sambutannya Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pertemuan ini sangat penting bagi warga NU. Melalui forum ini mereka yang semula hanya berkomunikasi melalui dunia maya, kini bisa bertemu langsung dan bercanda tawa bersama.

"Dalam tradisi NU, pertemuan fisik akan melahirkan keberkahan," kata Menag dalam sambutannya.

Forum ini, kata Menag, juga menjadi penguatan energi positif dari para diaspora NU yang tersebar di mana. Sehingga pertemuan ini tidak hanya bermanfaat bagi NU tapi juga bangsa Indonesia.

"Kita di sini berharap keberkahan Ilahi dan bisa menebarkan ke penjuru arah," katanya.

Menurut Menag, NU sudah saatnya tidak hanya berbicara potensi yang dimiliki, tapi bagaimana caranya hal itu menjadi daya nyata bagi kemanusiaan. NU harus bisa membawa kedamaian karena hakikatnya manusia membutuhkan perdamaian.

"Langkah awal harus memperkuat sinergi. Kekuatan tidak ada artinya jika tercerai berai. Kita boleh ada di mana-mana tapi tetap membawa kepentingan NU. Bukan sekedar memperbesar organisasi, tapi membawa kepentingan negara dalam kerangka NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4798 seconds (0.1#10.140)