Revisi UU Pemilu, PDIP: Sistem Proporsional Tertutup Banyak Didukung Parpol

Selasa, 06 Agustus 2019 - 15:29 WIB
Revisi UU Pemilu, PDIP: Sistem Proporsional Tertutup Banyak Didukung Parpol
Revisi UU Pemilu, PDIP: Sistem Proporsional Tertutup Banyak Didukung Parpol
A A A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menyelenggarakan Kongres pada 8 Agustus mendatang di Bali. Dan revisi Undang-Undang Nomor 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) akan menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam kongres.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa PDIP tetap akan mengendorse sistem proporsional tertutup dalam Revisi UU Pemilu di DPR periode mendatang. Dia juga mengklaim bahwa banyak juga parpol yang mendukung sistem proporsional tertutup.

“Itu (sistem propirsional terbuka/tertutup) kan sejak 10 tahun lalu kan selalu kalah voting. Usulan PDIP untuk proporsional tertutup selalu kalah voting dan dua kali. Ini akan diusulkan lagi. Tapi nggak tahu karena yang lalu-lalu berkeberatan. Tapi yang kami dengar dengan semakin mahalnya biaya pencalonan, pemilihan, sudah muncul kesadaran yang diusulkan PDIP ada benarnya,” kata Hendrawan saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Menurut Hendrawan, sudah banyak parpol lain yang mulai menerima gagasan PDIP ini. Bahkan, Golkar yang sebelumnya tidak setuju dengan PDIP mulai melihat bahwa penjelasan pentingnya penerapan sistem proporsional tertutup ini ada benarnya.

“PKS, Gerindra, PKB. Sebenarnya banyak yang dukung. Yang lalu yang keberatan kan ada PAN, Demokrat dan Golkar. Nanti kita lihat lah. Lobi-lobi terus dilakukan,” klaim Hendrawan.

Dia menjelaskan, jika terus dibiarkan dengan sistem terbuka, pertarungan internal partai akan lebih sengit dibandingkan dengan pertarungan antarpartai sendiri. “Pertarungan calon-calon dalam satu partai lebih seru dibanding bertarung dengan calon lain,” ucapnya.

Karena itu, ia menegaskan bahwa sistem pemilu yang diatur dalam UU Pemilu ini perlu diubah. Namun, PDIP belum sampai melobi parpol lain.

“Sekarang belum khusus. Kan masih panjang ini. Ini masih kongres dulu bicara lebih makro.Yang jelas ini akan dibahas di kongres,” tandasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8120 seconds (0.1#10.140)