Pelayanan Lumpuh akibat Mati Lampu

Senin, 05 Agustus 2019 - 00:53 WIB
Pelayanan Lumpuh akibat Mati Lampu
Pelayanan Lumpuh akibat Mati Lampu
A A A
Sistem energi kita perlu dievaluasi serius. Kejadian listrik padam yang melanda wilayah Jabodetabek dan sejumlah wilayah di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah siang kemarin hingga malam hari tadi menunjukkan infrastruktur kelistrikan kita sangat rapuh. Kejadian luar biasa ini sepatutnya mengingatkan PT PLN untuk tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas pembangkit. Kasus listrik padam yang meluas hingga ke empat provinsi secara bersamaan menjadi bukti pembangkit PT PLN belum andal.

PLN sudah memberikan banyak penjelasan perihal penyebab kejadian listrik padam ini. Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dalam keterangan resminya mengaku bersama jajaran direktur PLN memimpin langsung proses recovery demi menjamin situasi cepat pulih. Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat.

Namun, penjelasan dan pemohonan maaf tentu saja tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan yang menimbulkan dampak sistemik sangat besar ini. PLN perlu segera memberi penjelasan detail dan menyeluruh mengenai kondisi riil yang terjadi. Sejumlah warganet mengeluh di media sosial dan membagikan tagar #matilampu sehingga menjadi trending topic dunia kemarin.

Listrik yang padam selama berjam-jam kemarin praktis melumpuhkan sejumlah layanan publik. Di Jakarta ratusan ribu pengguna kereta rel listrik telantar lantaran KRL Jabodetabek tidak bisa beroperasi. Pada akhir pekan KRL normalnya dapat melayani 808.000 pengguna setiap harinya. Ada 240 perjalanan commuter line yang terpaksa dibatalkan sejak siang karena hilangnya pasokan energi listrik. Bahkan, ribuan penumpang harus dievakuasi dari gerbong yang mendadak berhenti saat listrik padam pada pukul 11.50 WIB.

Kondisi serupa juga dialami ribuan penumpang moda raya terpadu (MRT) Jakarta. Saat listrik mati, ada empat kereta MRT yang harus terhenti ketika gerbong sedang berada di bawah tanah. Tak ayal kejadian ini membuat panik sejumlah penumpang. Namun, sistem evakuasi penumpang MRT melalui pintu darurat yang berjalan cukup baik patut diapresiasi. Apalagi, semua penumpang dilaporkan selamat tanpa ada yang cedera. Tapi, dari kejadian ini justru muncul pertanyaan soal ketersediaan energi listrik moda transportasi massal ini. Mengapa MRT yang menghabiskan dana puluhan triliun tidak memiliki back up energi yang akan menjamin pelayanan tidak terhenti saat listrik mati?

Kekacauan tidak hanya terjadi pada layanan transportasi publik. Layanan perbankan dan jaringan komunikasi seluler juga mengalami hal yang sama. Masyarakat kesulitan melakukan transaksi perbankan karena ketiadaan jaringan internet. Operasional sejumlah ATM milik beberapa bank pun terganggu.

Belum dihitung berapa kerugian masyarakat akibat peristiwa ini, namun jumlahnya bisa saja mencapai triliunan rupiah. Kerugian tidak hanya dialami konsumen atau pelanggan rumah tangga, melainkan juga pelaku usaha, terutama sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kelancaran produksinya sangat bergantung pada ketersediaan listrik.

Tak terhitung berapa banyak pabrik yang harus berhenti beroperasi kemarin. Pengusaha yang menjual produk lewat layanan daring juga tidak bisa berbuat banyak lantaran internet dan jaringan sejumlah operator seluler lumpuh selama berjam-jam.

Di sejumlah negara, misalnya Australia, kejadian listrik padam dengan durasi lama akan membuat PLN setempat bertanggung jawab memberikan kompensasi kepada pelanggannya. Bentuknya bisa berupa pemotongan biaya tagihan dalam jumlah tertentu. Kita menunggu langkah apa yang akan diambil PLN sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik.

Terlepas dari listrik blackout yang terjadi, upaya keras pihak PLN untuk memulihkan situasi krisis sejak siang hingga malam tadi tentu patut diapresiasi. Hingga pukul 18.00, aliran listrik di sejumlah wilayah terdampak, termasuk beberapa wilayah Jakarta, mulai pulih meski untuk pulih total sepertinya memerlukan waktu beberapa jam kemudian. Plt Dirut PLN berharap listrik sudah pulih seluruhnya sebelum pukul 00.00 tadi malam.

Sangat penting mendukung upaya PLN memulihkan situasi agar krisis ini segera berlalu. Untuk itu, sangat tepat upaya PLN melakukan investigasi yang melibatkan tim independen guna mengusut tuntas penyebab listrik padam secara serentak ini. Dari hasil penelusuran tim independen nanti diharapkan ada masukan komprehensif baik pada aspek teknis maupun manajerial kepada manajemen PLN agar kejadian serupa tidak lagi terulang di masa mendatang.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)