Transmigrasi Indonesia Jadi Rujukan Negara Lain

Kamis, 01 Agustus 2019 - 20:23 WIB
Transmigrasi Indonesia Jadi Rujukan Negara Lain
Transmigrasi Indonesia Jadi Rujukan Negara Lain
A A A
JAKARTA - Sejak Indonesia merdeka hingga kini transmigrasi menyumbang pemerataan penduduk dan kesatuan NKRI. Lebih dari 2 juta keluarga atau hampir 8 juta penduduk Jawa dan Bali telah ditransmigrasikan ke seluruh pelosok Indonesia. Lokasi transmigrasi mencakup hingga wilayah perbatasan, seperti di Papua.

Hal itu diutarakan Menteri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko P Sandjojo dalam sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi Tahun 2019 yang berlangsung 31 Juli hingga 2 Agustus 2019 di Jakarta.

Menteri Desa Eko melanjutkan, keberhasilan di lokasi transmigrasi telah menggerakkan perpindahan penduduk lokal antarkabupaten yang kemudian dikenal sebagai transmigrasi swakarsa. Transmigrasi juga berhasil memajukan wilayah tujuan.

Selain itu disamping kemajuan ekonomi secara mandiri di antara transmigran bersama penduduk lokal, transmigrasi juga dikaitkan dengan pengembangan perkebunan dan kawasan kehutanan. Ikon keberhasilan wilayah transmigrasi terwujud dengan terbentuknya dua provinsi baru, 104 kabupaten baru, juga 335 kecamatan dan 1.184 desa definitif baru.

"Transmigrasi telah dijadikan rujukan kebijakan perpindahan penduduk dan pertanahan negara lain, di antaranya Malaysia. Hingga kini transmigrasi menjadi fokus kajian peneliti dalam dan luar negeri, seperti dari Jepang, Perancis, Amerika Serikat, yang
datang mengkaji dokumen kebijakan, peta kawasan, serta mewawancarai transmigran," jelas Eko.

Sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, target RPJMN 2015-2019 telah terpenuhi, yaitu terbangunnya 140 kawasan transmigrasi sebagai sumber produksi pangan nasional, dan terbentuknya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
yang sudah mengembangkan industri pascapanen dan perdagangan lebih massif. Presiden Joko Widodo telah menyaksikan kawasan transmigrasi di Mesuji, Lampung, pada saat panen raya padi yang langsung masuk industri penggilingan.

Swasta dan kementerian lain turut dilibatkan untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi dan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Seperti di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, NTT, swasta berkomitmen investasi Rp4,7 triliun dan hingga kini
sudah terbangun perkebunan tebu dilengkapi embung senilai lebih dari Rp1,7 triliun. Kementerian BUMN telah berkomitmen memperbesar pelabuhan agar gula yang dihasilkan lebih mudah dikirim ke provinsi lain hingga ke luar negeri.

"Kerja sama bisnis antara swasta, pemerintah daerah, dan warga di kawasan transmigrasi tercakup dalam program unggulan Prukades. Di kawasan transmigrasi Sumbawa, swasta dari Korea bersama swasta nasional berkomitmen investasi Rp6 triliun. Jagung diproduksi
massal untuk diolah dalam skala industri, kemudian sisa 1 olahan dipak sebagai bahan energi listrik yang digunakan di dalam negeri dan diekspor ke Korea," tutur Menteri Desa.

Saat ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengelola 4,2 juta transmigran, termasuk 1,7 tenaga kerja yang tinggal di kawasan seluas 932 ribu hektare. Lahan produktif mencakup 8 juta hektare sawah, 3 juta hekatare lahan jagung, 12 juta perkebunan sawit, 3 juta hektare perkebunan karet. Pendapatan penduduk di kawasan transmigrasi ini mencapai Rp17 triliun pertahun.

Menurut Eko P Sandjodjo tantangan transmigrasi ke depan untuk memeratakan penduduk serta mengembangkan wilayah tujuan sangat membutuhkan kolaborasi antar pihak. Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi Tahun 2019 menjadi wadah strategis untuk berembug konsep baru, inovasi regulasi, hingga pilihan-pilihan strategi lapangan yang adaptif. Inilah forum besar yang melibatkan para menteri, gubernur, bupati, dan puluhan swasta.

"Dalam kesempatan ini, kami berharap Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla berkenan membuka Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi Tahun 2019 sekaligus Kick Off Meeting Peraturan Presiden No 50/2018 tentang Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Bapak/Ibu sekalian yang bersedia hadir dalam agenda strategis transmigrasi ini. Semoga Tuhan memberikan berkah pembangunan transmigrasi di masa mendatang," pungkas Menteri Eko.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5933 seconds (0.1#10.140)