Kondisi Ekonomi Jadi Penentu Inovasi Indonesia

Selasa, 30 Juli 2019 - 01:17 WIB
Kondisi Ekonomi Jadi Penentu Inovasi Indonesia
Kondisi Ekonomi Jadi Penentu Inovasi Indonesia
A A A
JAKARTA - Hal ini menunjukkan Indonesia harus waspada karena, fondasi ekonomi dalam negeri memengaruhi negara dalam berinovasi. Terlebih, kondisi hutang Indonesia yang kian menumpuk ditambah lagi impor bahan baku yang sangat tinggi.

“Ini artinya Indonesia harus waspada, situasi demikian ini, ekonomi kita bisa timbul macam-macam. Dari data yang saya dapatkan kondisi kita memang tidak menjadi lebih baik dengan hutang-hutang kita juga tinggi, hutang swasta, hutang pemerintah dan hutang BUMN tinggi,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana kepada Sindonews di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Menurut Politikus Partai Demokrat ini, capaian indeks inovasi global ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk membenahi kondisi perekonomian di Tanah Air.

“Ini harus menjadi perhatian pemerintah saat ini. Jangan sampai ekonomi kita menjadi masalah. Jangan sampai kita gagal bayar, gagal menyelesaikan masalah kita, ini yang menjadi perhatian kita dari legislatif,” tegasnya.

Menurut Azam, pemerintah sendiri sejauh ini baru pada niatan untuk membuat inovasi-inovasi. Karena memang, banyak faktor untuk memengaruhi Indonesia berinovasi seperti misalnya, ketahanan energi, bahan baku impor yang cukup besar, melambungnya harga gas dan faktor lainnya yang memengaruhi harga produk dalam negeri.

“Dan yang pokok itu pinjaman-pinjaman kita yang besar. Dari situ nampak bahwa terobosan sulit dilakukan sebab banyak kendala-kendala terhadap kemampuan kita sendiri. Sangat-sangat sulit,” ujarnya.

Terkait dengan rencana Presiden Jokowi membangun lembaga riset khusus untuk peningkatan inovasi, Azam menilai, itu semua tergantung pada fondasi ekonomi di dalam negeri terlebih, DPR melihat tidak ada hal yang bisa dijadikan pegangan ke depan. Karena, inovasi ini bisa terwujud jika fondasi ekonomi Indonesia kuat.

“Misalnya ketahanan pangan yang tidak tahan, baru ketahanan pangan, belum yang lain, tapi dampaknya luar biasa. Jadi semua bisa menjadi masalah. Defisit kita kan masih berlanjut. Itu kan merupakan indikator dari ekonomi kita,” tandasnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6061 seconds (0.1#10.140)