Ikatkan Gelas hingga Sandal Jepit agar Mudah Dikenali

Selasa, 23 Juli 2019 - 11:39 WIB
Ikatkan Gelas hingga Sandal Jepit agar Mudah Dikenali
Ikatkan Gelas hingga Sandal Jepit agar Mudah Dikenali
A A A
Pergi ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji bukan perkara sepele. Jamaah haji harus mempersiapkan banyak hal karena mereka akan berada di Tanah Suci dalam waktu cukup lama sekitar 40 hari.

Kondisi tubuh atau fisik adalah hal utama yang wajib dipersiapkan jamaah haji, sebab cuaca di Indonesia dengan Arab Saudi sangat berbeda. Suhu udara di Tanah Suci jauh lebih panas dibandingkan Tanah Air karena bisa mencapai 45-50 derajat Celsius.

Kondisi ini mengharuskan jamaah haji bugar dan sehat agar tidak mudah jatuh sakit. Selain fisik, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah barang-barang yang dibawa ke Tanah Suci.

Lantaran waktunya lama, biasanya mereka akan membawa banyak baju, serta makanan sekaligus obat-obat sebagai bekal dibawa ke Arab Saudi. Barang-barang itu dimasukkan ke dalam koper bagasi dan koper kabin yang diberikan oleh pemerintah.

Bentuk dan warna koper yang diberikan oleh pemerintah seragam. Ada yang warna hijau, ada pula yang berwarna oranye, bergantung embarkasi asal jamaah. Agar tidak tertukar dengan yang lain, koper-koper ditandai oleh jamaah. Ada yang ditempeli foto, ditulis dengan spidol, atau ditandai dengan barang lain. Seperti yang dilakukan oleh Rohani, jamaah haji asal Embarkasi Palembang. Dia menandai kopernya dengan gelas berwarna ungu.

Menurutnya, dia sengaja memasang tanda koper dengan gelas agar mudah dikenali. Lagi pula, dia yakin jarang ada yang menandai kopernya dengan gelas. “Jamaah kan banyak, jadi kopernya mudah dicari kalau ada tandanya,” kata Rohani sesaat setelah turun di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kemarin.

Tidak hanya Rohani yang cukup unik dalam menandai kopernya. Soyah, jamaah Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, juga melakukan hal sama. Hanya, dia menggunakan centong nasi untuk menandai kopernya. “Biar gampang terlihat dari jauh,” katanya.

Menurut Soyah, ide memasang centong nasi di koper berasal dari anaknya. Mereka menyadari bahwa Soyah telah berusia lanjut dan pelupa. Jika tanda yang digunakan tidak mencolok, dia dikhawatirkan lupa dengan kopernya. Hal yang sama disampaikan Mukajat Suyadi, jamaah haji asal Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dia memasang lap serbet di kopernya sebagai tanda. Awalnya dia bingung mau menandai koper bawaannya dengan apa.

Setelah melihat lap serbet di rumah, dia lalu mengikatkannya di koper. “Biar mudah dikenali to,” katanya. Dari pengamatan wartawan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, cukup banyak yang menggunakan tanda unik dikopernya. Misalnya dari kain perca, sedotan, potongan spanduk, bola mainan anak, dan potongan sandal yang dibentuk.

Tanda itu sangat membantu jamaah untuk mengenali kopernya saat berada di ruang tunggu yang bercampur dengan ratusan orang lain. “Dengan adanya tanda ini, saya bisa langsung mengenali koper saya dari jauh,” kata Ihsanuddin, jamaah haji kloter 45 Embarkasi Surabaya, yang menandai kopernya dengan kain perca. (Abdul Malik Mubarak)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4194 seconds (0.1#10.140)