ISNU: Pidato Jokowi Lugas dan Berbobot Nasionalisme Tinggi

Senin, 15 Juli 2019 - 14:09 WIB
ISNU: Pidato Jokowi Lugas dan Berbobot Nasionalisme Tinggi
ISNU: Pidato Jokowi Lugas dan Berbobot Nasionalisme Tinggi
A A A
JAKARTA - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) memuji pidato politik presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo dalam acara bertajuk Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu 14 Juli 2019 malam.

"Lugas dan memiliki bobot nasionalisme tinggi atau nasionalistik," kata Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU, Ali Masykur Musa kepada SINDOnews, Senin (15/7/2019).

Ali Masykur mengatakan, Jokowi menyampaikan pikiran-pikiran besarnya secara lugas tentang roadmap dan peta jalan pembangunan Indonesia ke depan.

"Pidato dimaksud memadukan antara aspek ideologis, SDM (sumber daya manusia) dan pro-ekonomi pasar yang berbasis kepentingan nasional," ujar mantan Ketua Umum PB PMII itu.

Dia menilai Jokowi menunjukkan optimismenya Indonesia menjadi negara besar yang disegani jika Pancasila sebagai ideologi negara diterapkan secara mantap.

Ali menilai, penekanan terhadap Pancasila akan melahirkan kepercayaan internasional bahwa Indonesia akan menjadi negara yang stabil dan tidak terpengaruh terhadap konflik-konflik keagamaan seperti yang terjadi di Timur Tengah.

"Subtansi ini pesannya disampaikan terhadap organisasi-organisasi garis keras di Indonesia yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi negara," ujarnya.

Menurut dia, mengenai pengembangan SDM sebagaimana dipidatokan Jokowi diarahkan agar comparative advantage Indonesia tidak hanya dilihat karena keunggulannya di bidang sumber daya alam dan konektivitas infrastruktur yang telah dibangun oleh Jokowi di periode pertama.

"SDM yang unggul akan menjadikan Indonesia bisa betul-betul memetik sebagai momen yang disebut bonus demografi," tuturnya.

Sedangkan ekonomi pasar seperti yang disampaikan Jokowi pada pidatonya tadi malam, kata Ali, memiliki makna, ekonomi pasar hanya dilakukan ketika semuanya diletakkan untuk tujuan kepentingan negara.

Karena itu, kata Ali Masykur, Presiden Jokowi dinilai sangat pro-investasi sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi yang akan menambah pendapatan per kapita negara dan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan bisa di atas 5%.

Ali Masykur meyakini di bawah kepemimpinan Jokowi dan wakilnya KH Ma'ruf Amin, Indonesia lebih optimistis berbicara di kancah hubungan internasional yang berdaulat dengan diwujudkan oleh ekonomi pasar yang berkeadilan dan nasionalismenya yang kuat.

"Dengan cara tersebut maka pertumbuhan ekonomi akan bisa mendorong percepatan kesejahteraan rakyat," ujar mantan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5882 seconds (0.1#10.140)