Cuma Raih Suara 6,9%, PAN Tak Mau Kepedean Diajak Koalisi Jokowi

Sabtu, 29 Juni 2019 - 14:03 WIB
Cuma Raih Suara 6,9%, PAN Tak Mau Kepedean Diajak Koalisi Jokowi
Cuma Raih Suara 6,9%, PAN Tak Mau Kepedean Diajak Koalisi Jokowi
A A A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tahu diri bahwa perolehan suara mereka dalam Pileg 2019 ini hanya 6,9% di DPR. Meski mendapatkan 9,5 juta suara tapi kursinya relatif berkurang. Untuk itu, PAN tidak ingin terlalu percaya diri bisa diajak masuk ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sebenarnya, partai di BPN sudah menentukan jalan hidup masing-masing dan kita saling menghormati, kita memahami kami punya angka yang relatif kecil. Memang, di internal PAN sendiri banyak yang ingin tetap di oposisi, tapi yang ingin bergabung (koalisi pemeritah) juga tidak sedikit,” kata Politikus PAN, Faldo Maldini dalam Polemik Trijaya FM bertajuk “Endgame: Peta Politik Pasca Putusan MK” di d’Consulate Resto Menteng, Jakarta, Sabtu (29/6/2019).

Faldo menjelaskan PAN merupakan partai yang demokratis sehingga setiap kader PAN bebas bersuara asalkan, tidak melanggar garis besar kebijakan PAN. Sehingga, apapun pendapat kader, hal itu akan diputuskan bersama sesuai mekanismenya dan akan dibahas dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) PAN. Yang jelas, pihaknya tidak mau terlalu percaya diri untuk diajak Jokowi masuk KIK.

“Sebenarnya kami di PAN enggak mau kegeeran juga dengan angka yang 6,9 persen kursi bisa ada pengurangan sedikit tapi suara bertambah, kami akan selalu fokus pada hal yang menginginkan konstituen PAN,” ujarnya.

Namun, menurut Faldo, PAN sendiri menunggu inisiatif dari Prabowo soal melanjutkan koalisi oposisi. Jadi, apakah Prabowo akan tetap bersama dengan koalisi yang sama-sama tidak menyukai Jokowi atau membuat keputusan yang tidak populer dengan bergabung bersama koalisi pemerintahan.

PAN sendiri siap menjadi oposisi bila itu memang diputuskan dalam Rakernas. Sehingga PAN, menungu realisasi dari forum komunikasi atau kaukus BPN yang akan mendiskusikan arah politik pihak-pihak yang pernah ada dalam BPN sebelumnya.

“PAN itu mengedepankan musyawarah, ada mekanisme dari ranting. PAN nggak mau kegeeran, diajak syukur, nggak diajak juga PAN tahu diri. Kalau jadi oposisi kalau itu diputuskan di mekanisme internal kami siap,” kata Faldo.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6278 seconds (0.1#10.140)