Tolak Tawaran Menteri, Kapolri Hanya Fokus Pada Tugas Kepolisian

Minggu, 05 Mei 2019 - 06:08 WIB
Tolak Tawaran Menteri, Kapolri Hanya Fokus Pada Tugas Kepolisian
Tolak Tawaran Menteri, Kapolri Hanya Fokus Pada Tugas Kepolisian
A A A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diisukan akan ditarik ke dalam kabinet menteri jika Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin secara resmi sebagai pemenang Pilpres 2019. Namun isu tersebut dibantah Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Menurut Iqbal, Kapolri hanya fokus pada tugas-tugas kepolisian dan berencana menghabiskan waktu dengan menjadi akademisi usai pensiun dari Polri.

"Kapolri saat ini fokus mengerjakan tugas-tugas kepolisian dengan sebaik-baiknya. Tidak ada fokus lain selain memimpin dan mengembangkan institusi Polri dan menanamkan jiwa promoter pada diri seluruh anggota Polri," ujar Iqbal dalam keterangannya, Minggu (5/5/2019).

Dia mengungkapkan beredar juga isu Tito berpotensi menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam) di media online. Jenderal bintang dua ini menyampaikan pandangan Tito bahwa kursi Menko Polhukam paling cocok diisi oleh tokoh senior dari TNI.

"Adapun di beberapa media online muncul isu yang mengaitkan Pak Kapolri dengan jabatan Menko Polhukam, Pak Kapolri mengatakan posisi itu paling pas diisi oleh tokoh dari kalangan TNI," sambung mantan Wakapolda Jawa Timur ini.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane sebelumnya menganalisa Jenderal Tito Karnavian akan ditarik ke dalam kabinet menjadi menteri. Neta menyebut Tito dinilai telah berhasil menyejukkan kondisi politik yang panas.

"Saya menilai prestasi Polri dalam mengamankan Indonesia, terutama Ibu Kota Jakarta, saat proses pilpres maupun saat pelaksanaan pilpres sangat luar biasa. Situasi aman dan sangat kondusif, padahal situasi politik sangat panas, masyarakat terbelah antara pendukung 01 dan 02. Perang di medsos sudah seperti perang bharatayudha," kata Neta.

Dia menuturkan Polri telah mengendalikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat secara profesional, proporsional dan independen lewat strategi pendekatan yang diterapkan Tito. Karena itu Tito dianggap layak diapresiasi dan diberi penghargaan yaitu jabatan menteri.

"Sebab itu prestasi Polri dan prestasi Tito ini patut diapresiasi, siapapun presiden yang akan terpilih. Dari kubu 01 saya mendapat informasi A1 bahwa sebagai penghargaan atas keberhasilan Polri itu, jika Jokowi terpilih kembali sebagai presiden, Jokowi akan mempercayakan jabatan menteri kepada Tito. Menteri apa, saya belum dapat info," ucap Neta.

Tito menjadi menteri, lanjut Neta, bukanlah hal yang mustahil mengingat mantan Wakapolri Komjen Purnawirawan Syafruddin juga diberi kursi Menpan RB. "Info A1 ini saya yakini karena Wakapolri Syafruddin yang berhasil mensukseskan Asian Games saja diminta Jokowi menjadi Menpan RB. Tentunya prestasi membuat pilpres aman dan kondusif nilainya lebih tinggi dari Asian Games," ucap Neta.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4142 seconds (0.1#10.140)