Bingung Pilih Jurusan? Kenalan Dulu dengan Diri Sendiri

Sabtu, 06 April 2019 - 08:59 WIB
Bingung Pilih Jurusan? Kenalan Dulu dengan Diri Sendiri
Bingung Pilih Jurusan? Kenalan Dulu dengan Diri Sendiri
A A A
UJIAN nasional SMA sebentar lagi selesai, tapi bukan berarti kegalauan juga ikut selesai. Nah yang berikutnya adalah, mau kuliah di mana dan ambil jurusan apa? Dari tahun ke tahun, persoalan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi selalu membuat galau anak SMA. Bukan cuma pertimbangan antara memilih kuliah atau bekerja, kuliah di kampus dan kota mana, juga bingung dalam memilih jurusan.

Bingung harus memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat, memilih jurusan berdasarkan keinginan orang tua, atau bahkan memilih jurusan yang berpeluang diterima karena sepi peminat. Kebingungan dalam memilih jurusan juga pernah dialami Puti Maharani, yang kini kuliah di Universitas Bina Nusantara.

Dia bingung karena terlalu banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurusan yang diinginkan. Dia tertarik masuk jurusan hubungan internasional, tapi dianggap tidak mampu oleh orang terdekatnya.

"Diremehinnya bukan karena jurusannya, tapi lebih ke orangnya. Dianggap tidak mampu masuk HI Binus," kata Maharani yang akhirnya berhasil masuk jurusan yang diinginkannya. Lain lagi dengan yang dialami Amalia Adila Melinda.

Dia sudah tahu ingin kuliah di STAN, tapi belum tahu jurusannya. "Yang gue tahu STAN cuma seputar akuntansi. Tapi, setelah googling, ternyata enggak," kata Adila yang baru saja diwisuda pada Oktober lalu. Berbeda dengan Maharani dan Adila, Nauradina justru sudah mantap dengan jurusan yang akan dipilihnya.

Minatnya pada bahasa membuat Naura yakin memilih jurusan pendidikan bahasa Jerman. "Karena enggak banyak yang pelajarin secara mendalam gitu. Jadinya, aku pilih jurusan bahasa Jerman," katanya. Nah , supaya kamu bisa semantap Naura dalam memilih jurusan, kamu harus tahu tips dan triknya.

Menurut pengajar, psikolog, sekaligus konsultan karier di binakarir.com, Fadilla MPsi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, evaluasi diri. Apa keinginan kamu pada masa depan? Kemampuan apa yang kamu miliki? Apakah keinginan dan kemampuan tersebut sejalan? Langkah berikutnya adalah mempelajari lapangan.

Mulailah melakukan survei pasar lapangan kerja. Profesi seperti apa dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja? Apa profesi yang menjadi favorit? Seberapa banyak dan seberapa besar peluangmu untuk masuk dalam profesi tertentu? Ingat, berpikirlah jauh ke depan soal industri kerja karena kamu baru akan lulus 3-5 tahun ke depan.

Terakhir adalah memikirkan bridging , yaitu mencari tahu informasi yang berkaitan dengan profesi yang dicita-citakan dengan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Tahap ini mengevaluasi strategi yang harus kamu ambil saat berkuliah nanti.

Nah, saat keinginan dan kemampuan tidak sejalan, bukan berarti dunia kamu akan kiamat. Kalau kamu tidak lolos masuk di kampus dan jurusan favorit, cobalah mendaftar di kampus yang passing grade-nya lebih rendah.

Atau, kamu perlu melihat lagi, siapa tahu kamu punya potensi tersembunyi yang sebenarnya lebih kuat. "Orang yang berhasil itu adalah orang yang ahli di suatu bidang dan itu bisa bidang apa saja asal diseriusin , bukan orang yang ikut-ikutan lingkungan," kata Fadilla. Kalau masih bingung, cobalah berkonsultasi sebanyak mungkin dengan guru bimbingan konseling atau psikolog sekolah. Selamat memilih!

NUR KAMILAH
GEN SINDO-Universitas Negeri Jakarta
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1673 seconds (0.1#10.140)