GP Ansor DKI Sebut Bisyaroh untuk Kiai Hal yang Lumrah

Rabu, 03 April 2019 - 18:36 WIB
GP Ansor DKI Sebut Bisyaroh untuk Kiai Hal yang Lumrah
GP Ansor DKI Sebut Bisyaroh untuk Kiai Hal yang Lumrah
A A A
JAKARTA - Sekretaris PW GP Ansor DKI Jakarta, Dendy Zuhairi Finsa meminta masyarakat dan warganet berpikir objektif tentang tradisi pemberian amplop, hasil bumi atau apapun kepada kiai.

"Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai enggak ngasih bisyaroh," ujar Dendy, Selasa (3/4/2019).

Dendy mengungkapkan, apa yang dilakukan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan kepada Kiai Zubair Muntasir, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu sebagai bentuk penghormatan kepada kiai.

“Kiai Zubair itu sesepuh Bangkalan. Cicit dari Syaikhona Cholil. Pengasuh Pesantren Nurul Cholil, Demangan. Beliau biasa menerima kunjungan siapa pun. Termasuk kunjungan pejabat negara, politisi sampai rakyat jelata biasa sowan kepada beliau. Jadi kunjungan Pak Luhut ke sana, tak usah digoreng untuk menghina kiai,” tandasnya.

Menurut Dendy, sebelum Luhut berkunjung ke kediaman Kiai Zubair, Politisi Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan partner koalisi pendukung Prabowo juga sowan ke Pesantren Nurul Cholil pada 26 Maret 2019. “Mas Agus sowan ke Kiai Zubair, 26 Maret lalu. Di sana Mas Agus juga meminta doa dan dukungan untuk Partai Demokrat. Banyak kok beritanya di media. Menurut saya itu hal biasa. Kiai selalu menghormati siapapun yang menjadi tamunya,” tutur Dendy.

Menurut Dendy, di antara bentuk penghormatan kepada tamu dalam ajaran Islam adalah menerima apapun pemberian tamu kepada tuan rumah. Begitu juga sebaliknya, tuan rumah berkenan menjamu tamunya secara terhormat.

“Itu bentuk ikroman, penghormatan, memuliakan sesama. Terlebih jika dikaitkan dengan tradisi penghormatan terhadap ilmu. Santri atau murid memberi sesuatu kepada gurunya itu bentuk penghormatan. Pak Luhut sudah lama bergaul dengan santri dan kiai. Sering berkunjung ke kiai, beliau paham itu sebagai bagian dari tradisi penghormatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dendy juga mengutip pernyataan Ruhut Sitompul yang mengatakan pemberian Luhut kepada Kiai Zubair Muntasir untuk membantu pengobatan kiai yang baru diamputasi kakinya. “Saya juga kalau bertamu kepada teman yang sakit atau baru sembuh dari sakitnya, tentu akan memberi sesuatu, sebagai bentuk solidaritas. Apalagi sowan ke Kiai,” ucapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6642 seconds (0.1#10.140)