Konsepindo: 2 Minggu Jelang Pencoblosan, Sulit Terjadi Migrasi Pemilih

Selasa, 02 April 2019 - 22:22 WIB
Konsepindo: 2 Minggu Jelang Pencoblosan, Sulit Terjadi Migrasi Pemilih
Konsepindo: 2 Minggu Jelang Pencoblosan, Sulit Terjadi Migrasi Pemilih
A A A
JAKARTA - Perhelatan pilpres tinggal menghitung hari. Perhatian semua pihak tertuju pada hari pemungutan suara, siapakah diantara dua paslon yang akan dinyatakan menang, paling cepat diketahui melalui quick count lembaga survei kredibel pada sore harinya.

Pertanyaan umumnya tertuju pada apakah di sisa dua minggu terakhir ini dapat terjadi perubahan besar, migrasi pemilih dan sejenisnya. Direktur Konsep Indonesia (Konsepsindo), Veri Muhlis Arifuzzaman menyampaikan pandangan, tidak ada sesuatu yang luar biasa di sisa waktu yang ada. Kedua pihak seperti terjebak dalam lomba banyak-banyak massa dalam kampanye.Menurut Veri, hal demikian itu merupakan warisan zaman old. Itu karena sesungguhnya para pemilih telah memutuskan pilihannya jauh-jauh hari. "Jangan lupa, pilpres 2019 ini adalah pertarungan ulang yang disana-sini cukup kental bumbu ideologisnya. Jadi pemilih memang sudah solid jauh hari. Karena itulah migrasi pemilih atau perubahan dukungan agak sulit terjadi di dua minggu terakhir jelang pencoblosan," ujarnya.

Alumni UIN Ciputat ini menambahkan, survei lembaganya yang digelar belum lama ini menunjukan pola dimana petahana sulit untuk dikejar penantangnya. Menurutnya, di pertarungan pertama, saat kedua capres sama-sama belum bekerja atau belum punya karya peninggalan, pertarungan dimenangkan Jokowi. Kini, di pertarungan ulang, Jokowi punya modal lebih yakni karya atau hasil kerja nyata yang bisa dirasakan atau dilihat para pemilih.

"Jadi membangun logika akan ada migrasi pemilih di dua minggu jelang pencoblosan itu sulit dicerna para ahli strategi pemenangan pemilu. Kecuali memang ada gerakan terstruktur sistematis seperti vote buying atau intimidasi. Sejauh ini hal demikian sulit terjadi karena ruang geraknya sempit. Penyelenggara dan pengawas pemilu semakin profesional dan kecurangan akan sulit terjadi," pungkasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5896 seconds (0.1#10.140)