Ma'ruf Dinilai Unggul dalam Debat, Pengamat: Solusi Sandi Belum Membumi

Rabu, 20 Maret 2019 - 10:47 WIB
Maruf Dinilai Unggul dalam Debat, Pengamat: Solusi Sandi Belum Membumi
Ma'ruf Dinilai Unggul dalam Debat, Pengamat: Solusi Sandi Belum Membumi
A A A
JAKARTA - Debat antar cawapres yang telah berakhir beberapa waktu lalu masih menyisakan diskusi di ruang publik termasuk soal performa Cawapres nomor 01, KH Ma'ruf Amin dan nomor urut 02, Sandiaga S Uno.

Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing mengatakan performa Kiai Ma'ruf yang awalnya dianggap 'sebelah mata' justru mampu tampil mengesankan dengan pemaparan yang lebih konkret, sementara Sandi hanya bicara tataran konseptual.

Dalam hal ini, Kiai Ma'ruf dianggap lebih unggul atas Sandi. "Saya bilang, pernyataan Sandi itu indah di atas kertas tapi tidak menginjak bumi. Indah secara konseptual tetapi belum terlihat secara operasional bagaimana impelementasinya," ujar Emrus, Rabu

(Baca juga: Warga Pamekasan Yakin Paslon 01 Menang 90%, Ma'ruf: Ya Sekitar 70%)


Dia mencontohkan pernyataan Sandi penghapusan ujian nasional (UN). Kata Emrus, Sandi tidak menjelaskan operasional dari penelusuran minat sebagai konsep pengganti UN yang ditawarkan. Emrus justru memuji paparan Kiai Ma'ruf soal penggabungan lembaga riset menjadi Pusat Riset Nasional.

"Karena selama ini lembaga riset itu tersebar di kementerian-kementerian. Tidak terlihat hasilnya, kalau itu disatukan dan dikelola dengan baik akan terlihat hasilnya. Bukankah itu lebih kongkret," jelasnya.

Konsep Sandi lainnya yang dianggap masih belum operasional, Emrus menambahkan, e-KTP sebagai solusi seluruh permasalahan masyarakat. Menurut Emrus, konsep itu masih sulit terealisasi. Apalagi Sandi juga tidak menjelaskan bagaimana penerapan solusi e-KTP ini.

"Sekali lagi itu bagus, tetapi kalo itu hanya konsep dan tidak tahu bagaimana implementasinya. Bagaimana mengintegrasikan semua persoalan, orang sakit, penyimpanan uang di bank, asuransi, biaya pendidikan, saya pikir amat ribet dalam satu kartu. Lalu teknologi apa yang akan digunakan. Itu juga tidak dijelaskan oleh 02," imbuh dia.

Belum lagi soal kategorisasinya, Emrus mempertanyakan kategorisasi masyarakat yang layak menerima bantuan dengan hanya mengandalkan satu kartu yakni e-KTP.

"Apakah bisa dibedakan kartu orang miskin, orang yang layak diberikan subsidi pendidikan, bisa enggak seperti itu. Nanti semua orang dapat kucuran bantuan, tidak ada yang kerja dong. Malah bisa anggaran kita terkuras, karena semua yang punya KTP dapat bantuan," ujarnya.

Menurut Emrus, dengan performa Sandi tersebut bukan tidak mungkin paslon 02 akan gagal menggaet pemilih yang belum menentukan pilihan. Terlebih, debat dimaksudkan untuk menyasar pemilih kategori ini.

"Undecided Votter sebagaian besar mereka yang rasional. Jadi kalau konsepnya tidak rasional ya, mereka tidak akan tertarik. Kalau mereka yang sudah menentukan pilihan yang itu datanya ada disurvei," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6389 seconds (0.1#10.140)