Capres Prabowo Subianto Janji Wujudkan Pemerintahan Bersih

Rabu, 13 Maret 2019 - 16:45 WIB
Capres Prabowo Subianto Janji Wujudkan Pemerintahan Bersih
Capres Prabowo Subianto Janji Wujudkan Pemerintahan Bersih
A A A
PEKANBARU - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto akan membentuk pemerintahan yang bersih dari korupsi. Hal itu diucapkannya Prabowo saat kampanye di Pekanbaru, Riau.

"Insya Allah jika terpilih pada 17 April 2019 untuk memimpin Indonesia, akan membentuk pemerintah yang bersih," kata Prabowo Subianto di Gelanggang Remaja Pekanbaru, di hadapan ribuan pendukungnya, Rabu (13/3/2019).

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku gerah dengan sejumlah praktik korupsi yang merajalela di Indonesia. Saat ini penegak hukum yang paling dipercaya rakyat sudah menanganinya.

"Di negara kita banyak kali korupsi. Koruptor terlalu banyak dan mencuri kekayaan kita. Kalau mau bukti, silakan tanya ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," ucap pria kelahiran 17 Oktober 1951.

(Baca juga: Ma'ruf Amin Akan Ikut Jelaskan Kartu Sakti dalam Debat Ketiga)

Mantan Danjen Kopassus ini menyatakan, bersama Cawapres Sandiaga Uno apabila diberi amanah, akan berjuang untuk memerangi korupsi. Menurutnya. sikap koruptif sangat merugikan negara dan rakyat.

"Bila diberi amanah memimpin negeri ini, saya akan mencari putra putri terbaik Indonesia untuk membantu saya menjalankan roda pemerintah. Mereka itu harus cerdas, pandai, jujur dan yang paling penting adalah akhlaknya baik. Mari kita perangi bersama sikaf koruptif," ujar Letjen (purn) Prabowo.

Dia meyakini, sudah banyak kekayaan Indonesia dikorupsi. Penyebab utamanya adalah mental pejabat yang mudah disogok. "Untuk itulah, kita bersama Partai Pengusung, Partai PAN, PKS, Gerindra, Demokrat dan Partai Berkarya memiliki pandangan sama untuk membetuk negara yang bersih dari korupsi," imbuhnya.

Prabowo juga mengkritisi mental orang yang menjabat dan digaji oleh uang rakyat selalu berhianat. Padahal pejabat itu digaji untuk melayani rakyat tapi malah mencari kekayaan dari hasil korupsi uang negara.

"Saya kesal adanya pejabat negara yang digaji oleh uang rakyat malah melakukan korupsi. Dia memperkaya diri dan kelompoknya dari jabatan yang amanahkan," ucap pria berusia 67 tahun itu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7482 seconds (0.1#10.140)