Tokoh Madura di Jakarta Solid Dukung Kiai Ma’ruf Amin

Senin, 11 Februari 2019 - 22:32 WIB
Tokoh Madura di Jakarta Solid Dukung Kiai Ma’ruf Amin
Tokoh Madura di Jakarta Solid Dukung Kiai Ma’ruf Amin
A A A
JAKARTA - Daftar dukungan pasangan calon (Paslon) 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin (KMA) makin panjang. Setelah banyak latar belakang, kini giliran suara dukungan dari Tokoh Madura di Jakarta.

Dukungan suara ini semakin menebalkan optimisme Paslon 01 memenangkan Pilpres 2019, 17 April nanti. Suara bulat dukungan diberikan Tokoh Madura di Jakarta bagi Paslon 01. Deklarasi dukungannya sudah dilakukan di Koja, Jakarta Utara, pada Minggu 10 Februari 2019.

Suara lantang ini diberikan melalui Deklarasi Dukungan Bani Kholil Bangkalan Madura Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat DKI Jakarta. KMA pun mengungkapkan, Paslon 01 semakin optimistis menyambut Pilpres 2019.

"Dengan deklarasi ini, saya kira peluang Paslon 01 menang semakin terbuka lebar. Potensi ini besar di Jakarta dan Madura. Kami apresiasi Keluarga Syaichona Kholil, Madura, warga Koja, Tanjung Priok, yang tumpah ruah mengadakan deklarasi dukungan. Apalagi, deklarasi ini dipimpin langsung Pak Haji Rawi," ungkap KMA yang sebelumnya menjabat Rais Aam PBNU.

Menurut KMA, dukungan para tokoh Madura sangat penting. Pasalnya, masyarakat Madura tersebar di mana-mana. Kekompakan mereka juga sangat luar biasa.

"Rakyat Madura ada di mana-mana. Ada di Jakarta, Balikpapan, Kalimantan Barat, semuanya mendukung Paslon 01," jelas Ketua MUI tersebut.

Bergabungnya warga Madura otomatis menaikan psikologis suara dukungan Paslon 01. Artinya, posisi suara Paslon 01 di Jakarta semakin naik. Apalagi, waktu persiapan menuju Pilpres 2019 tingga beberapa bulan lagi.

"Peta di Jakarta sudah imbang. Tinggal tunggu beberapa saat lagi. Masih ada 2 bulan untuk konsolidasi lebih intensif di Jakarta bahkan Banten," kata KMA lagi.

Lebih lanjut, suara dukungan warga Madura diyakini akan semakin menggelembung di Pulau Madura. Pemicunya, hubungan psikologis kuat antara Keluarga Besar Bani Syaichona Kholil, Bangkalan, yang notabene guru dari Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari.

Faktor lain dikatakan KMA. Menurut KMA, warga Madura juga memiiki hubungan personal yang kuat denagn dirinya. Hal ini terlihat dari kuatnya ikatan hubungan keilmuan dan nasab. Terkait hubungan keilmuan, KMA merupakan murid dari KH Hasyim Asy'ari. Dari status ini, otomatis memunculkan pola hubungan nasab.

"Saya belajar di Ponpes Tebuireng (Jombang). Kiai Hasyim Asy'ari muridnya Syaichona Kholil. Dan, Syaichona Kholil murid dari Syech Nawawi Al-Bantani. Saya ini keturunan dari Kiai Demang Plakaran Arosbaya, Bangkalan. Beliau ini memiliki anak bernama Raden Kiai Pragalba. Kemudian cucu beliau di Pamekasan dijadikan istri oleh Raja Sumedang Larang. Gelrnya Nyai Ratu Surabaya," ungkap KMA.

Kiai Ma’ruf pun melanjutkan kisahnya yang berujung pada kakek nenek dari Maruf Amin. "Kalau saya jadi wapres, saya juga mewakili Madura. Kalau nanti betul-betul menjadi wapres, saya akan bantu Pak Jokowi agar NKRI tetap utuh. Bagi NU, NKRI adalah harga mati. Kedua, membangun supaya Indonesia menjadi maju," paparnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5671 seconds (0.1#10.140)