Nama Tokoh Muslim Indonesia di AS Dicatut Jadi Pendukung Capres

Minggu, 13 Januari 2019 - 17:53 WIB
Nama Tokoh Muslim Indonesia di AS Dicatut Jadi Pendukung Capres
Nama Tokoh Muslim Indonesia di AS Dicatut Jadi Pendukung Capres
A A A
JAKARTA - Tokoh muslim Indonesia di New York, Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali mengungkap adanya pencatutan namanya menjadi pendukung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

"Anehnya sekaligus membingungkan bahwa nama saya ada pada dua kubu pendukung capres-cawapres yang berkompetisi," kata Shamsi Ali dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Minggu (13/1/2019).

Dia menjelaskan, akhir-akhir ini beredar beberapa organisasi dukungan politik kepada kedua kubu capres-cawapres. Di struktur beberapa organisasi itu tertulis namanya Ustaz Shamsi Ali atau Imam Shamsi Ali.

"Dicatut sebagai bagian pengurus. Di sebagian sebagai pembina dan di sebagian lainnya sebagai penasihat," ujarnya.

Shamsi Ali menegaskan tidak pernah menyatakan bergabung dengan organisasi/kelompok pendukung capres-cawapres mana saja.

Kendati demikian, dia menegaskan akan memilih salah satu dari dua kubu putra-putra terbaik bangsa.

"Tapi dukungan saya tidak akan dipublikasikan sekarang karena beberapa alasan," ujar sosok yang pernah disebut masuk dalam 50 orang berpengaruh di Kota Queens versi Majalah City & State New York ini.

Pertama, kata dia, masalah terbesar yang dihadapi umat saat ini adalah menipisnya ukhuwah dan persatuan. Umat cenderung terbelah karena penilaian politik yang berbeda.

Oleh karena itu, sambung dia, menahan diri dari mengumbar dukungan akan lebih positif dan aman dalam menjaga ukhuwah dan persatuan.

"Kedua, saya pada posisi menghormati perbedaan penilaian. Namanya juga penilaian atau pandangan politik yang sudah pasti bersifat subjektif. Karenanya saya tidak berapa pada posisi afirmatif terhadap salah satu pendapat/penilaian," tuturya. (Baca juga: Agama dan Menurunnya Ketertarikan Generasi Milenial di Amerika )

Ketiga, kata Shamsi Ali, dukung mendukung yang kerap melibatkan emosi berlebihan menjadikan pijakan moral (akhlakul karimah) menjadi goyah. Oleh karena itu dia memilih menghindari situasi tersebut.

"Keempat, Saya pada posisi ingin menjaga hubungan baik dengan semua pihak, bahkan di tengah panasnya dukung mendukung ini. Saya melihat pada masing-masing kubu ada kebaikan-kebaikan yang perlu diapresiasi dan dihargai," tuturnya.

Shamsi Ali yakin pada akhirnya Allah SWT yang akan menentukan siapa yang akan mendapatkan amanah itu.

"Karenanya terlepas dari pilihan pribadi nantinya, siapa pun yang Allah berikan amanah akan saya demi Indonesia Raya ke depan," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1411 seconds (0.1#10.140)