BNPT Perkuat Program Pencegahan Terorisme

Jum'at, 28 Desember 2018 - 17:02 WIB
BNPT Perkuat Program Pencegahan Terorisme
BNPT Perkuat Program Pencegahan Terorisme
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Rapat Penyusunan Indikator Kinerja Utama BNPT di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Rapat tersebut untuk menyiapkan program pencegahan terorisme tahun 2019. Rapat juga membahas tindak lanjut dari pelaksanaan program 2018 yang berjalan sangat baik, terutama dalam strategi soft power approach (pendekatan lunak).

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengapresiasi kinerja yang dicapai BNPT selama tahun 2018.

Menurut dia, beberapa strategi soft power approach BNPT sudah diaplikasikan dengan baik dan dapat dijadikan role model untuk institusi dan bahkan negara lain.

“Pelibatan anak muda yang menjadi duta damai dunia maya dan mantan teroris adalah smart power bagi kita,” kata Suhardi.

Rapat ini difokuskan untuk membahas Indikator Kinerja Utama BNPT pada tahun mendatang. Penentuan indikator tersebut dikatakannya erat kaitannya dengan penentuan anggaran tahun 2019 yang diberikan pemerintah pusat kepada setiap institusi.

Suhardi menjelaskan, nantinya indikator kinerja ini akan menjadi panduan dari rencana kerja BNPT di tahun 2019. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama harus disusun secara maksimal dan terkoordinasi dengan seluruh unit kerja di BNPT.

“Rapat ini momen penting untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama, menetapkan target capaian, menetapkan bobot dan rumusan kerja untuk tahun yang akan datang,” ujar Suhardi.

Menurut dia, perencanaan yang matang akan menentukan keberhasilan suatu organisasi. Dengan perencanaan dan indikator yang tersusun dengan baik, BNPT memiliki panduan yang jelas untuk mencapai tujuan.

Tidak hanya perencanaan, capaian kinerja tahunan juga dipaparkan Kepala BNPT. Menurut dia, tahun 2018 BNPT sudah memberikan capaian kerja maksimal dan sesuai perencanaan di tahun lalu.

Salah satu pencapaian di tahun 2018 adalah program sinergitas antarkementerian/lembaga dalam penanggulangan terorisme.

Program sinergitas sudah diterapkan di lima daerah di Sulawesi Tengah dan tiga daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah tersebut terdiri ata Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima, di Provinsi NTB. Sementara lima daerah di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tojo Una-Una. Selanjutnya program ini akan diperluas lagi ke wilayah lain, salah satunya Jawa Timur.

“Sinergitas akan dijadikan role model untuk mengoordinir kementerian, lembaga, dan badan untuk bersama-sama menuju ke satu fokus permasalahan. BNPT menjadi leading sector di situ, menjadi panduan. Kalau bisa kita jadi acuan terus untuk ke depannya,” tutur mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini.

Pada tahun 2019, Suhardi berharap dapat menyentuh lebih banyak daerah untuk memberi wawasan kebangsaan dalam rangka pencegahan terorisme.

Program kontra-radikalisasi dan deradikalisasi akan tetap dimaksimalkan agar masyarakat dapat teredukasi dan terbentengi dari radikalisme secara lebih luas dan menyeluruh.

Rapat dihadiri oleh seluruh pejabat di BNPT, seperti Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Pol Budiono Sandi, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Pol Hamidin, serta pejabat eselon I-IV BNPT.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0411 seconds (0.1#10.140)