Hanura Duga Isu Uighur Dimunculkan untuk Diskreditkan Jokowi

Selasa, 25 Desember 2018 - 05:54 WIB
Hanura Duga Isu Uighur Dimunculkan untuk Diskreditkan Jokowi
Hanura Duga Isu Uighur Dimunculkan untuk Diskreditkan Jokowi
A A A
JAKARTA - Belakangan ini informasi tentang Suku Uighur yang menetap Provinsi Xinjiang, China marak diberitakan oleh media massa internasional. Suku Uighur yang mayoritasnya beragama muslim dikabarkan mendapat perlakuan tidak adil dan diskriminatif dari Pemerintah China.

Anehnya di Indonesia informasi yang beredar ini cenderung dikaitkan kepada Pemerintahan Jokowi-JK. Ketua Fraksi Hanura DPR, Inas Zubir pun mencium gelagat aneh dari hal ini.

Menurutnya, masyarakat seharusnya lebih jeli dalam melihat permasalahan Uighur karena cenderung bersumber dari media massa dan LSM barat yang notabene tengah bersitegang dengan China. Ia pun merujuk pada pertemuan antara PP Muhammadiyah dengan Asosiasi Muslim China pada September 2018.

"Kondisi ini sudah pernah dibantah oleh Wakil Presiden Asosiasi Muslim China, Abdullah Amin Jin Rubin kepada rombongan PP Muhammadiyah yang pernah bertandang ke China pada September 2018 yang lalu yang dipimpin oleh Ketumnya sendiri, Haedar Nasir," ujar Inas dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12/2018).

Pertemuan antara Haedar Nasir dengan Abdullah Amin Jin Rubin pernah diberitakan oleh suaramuhammadiyah.id. Menurut Abdullah Amin, kehidupan umat muslim di China secara keseluruhan maupun di Uighur secara khusus, memiliki kebebasan yang sama dan mendapat perlakuan yang baik dari pemerintah.

Ia mengatakan, Islam dan empat agama lainnya di China mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah. "Buktinya di sana (baca Xinjiang), di mana tempat suku Uighur berada terdapat 28.000 masjid dan 30.000 lebih imam shalat. Bahkan di Xinjiang ini, pemerintah ikut serta mendukung berdirinya islamic college. Jadi kehidupan beragama umat muslim di sana bagus saja,” tutur Abdullah Amin seperti dilansir suaramuhammadiyah.id.

Dengan demikian, Inas pun menduga jika isu Uighur dimunculkan oleh pihak tertentu guna mendiskreditkan Pemerintah Jokowi. "Jadi, patut kita duga bahwa kubu Prabowo yang begitu gencar menebarkan hoaks tentang ditekannya muslim Uighur di China, bertujuan hanya untuk menyerang Jokowi yang di-framing seolah-olah tidak perduli dengan penderitaan muslim Uighur," jelasnya.

"Serangan kubu Prabowo ini didasari bukan dengan data dan fakta yang benar melainkan berasal dari opini perang dagang antara Amerika dan China yang disebar oleh Pemerintahan Amerika dengan narasi licik di CNN, dimana isu-isu tentang Pemerintah China yang melakukan kekejaman kepada warganya yang muslim di Xinjiang dijadikan menu utama pemberitaan mereka akhir-akhir ini," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1689 seconds (0.1#10.140)