Gus Baha: Syiah itu Tuhannya Allah dan Muhammad Masih Nabinya

Rabu, 24 April 2024 - 16:58 WIB
loading...
Gus Baha: Syiah itu Tuhannya Allah dan Muhammad Masih Nabinya
Gus Baha Foto istimewa
A A A
Syiah itu tuhannya Allah SWT dan nabi mereka tetap Muhammad SAW, ungkapan ini diucapkan oleh Gus Baha ketika menjelaskan surat Ar Rum ayat 32 dalam sebuah ceramahnya.

K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih akrab dengan sapaan Gus Baha menyebutkan jika pada dasarnya baik Islam Syiah maupun Sunni masih menyembah satu tuhan yang sama yakni Allah SWT dan mengimani Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.

Hal ini diungkapkan karena semakin beragamnya ajaran tentang Islam akan membuat umat muslim mudah terpecah belah dan parahnya lagi seakan menganggap saudara muslim lainnya memiliki agama yang berbeda.

Sebelum lebih jauh membahas perkataan Gus Baha, alangkah baiknya untuk mengetahui apa itu Syiah terlebih dahulu. Islam Syiah ini adalah salah satu aliran Islam yang banyak dianut.

Beberapa negara yang penduduknya banyak menganut Islam Syiah di antaranya seperti Pakistan, Iran, Irak, Yaman, hingga Azerbaijan. Sementara Indonesia sendiri didominasi oleh Islam Sunni.

Satu hal yang mencolok dari Islam Syiah dan membedakannya dengan Sunni adalah meyakini hanya keturunan Nabi Muhammad yang pantas menjadi khalifah. Sehingga Islam Syiah tidak mengimani Abu Bakar, Umar, dan Utsman merupakan khalifah Islam.

Gus Baha: Syiah itu Tuhannya Allah

Kembali ke ungkapan Gus Baha yang menyebutkan jika Islam Syiah tuhannya Allah dan mengimani Nabi Muhammad SAW, ini berkaitan dengan nasihat supaya setiap muslim sebaiknya jangan terpecah belah sesuai firman Allah :

مِنَ الَّذِيۡنَ فَرَّقُوۡا دِيۡنَهُمۡ وَكَانُوۡا شِيَعًا ‌ؕ كُلُّ حِزۡبٍۢ بِمَا لَدَيۡهِمۡ فَرِحُوۡنَ


Artinya : "yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (QS Ar Rum : 32)

Gus Baha mengungkapkan jika, "orang Islam tidak ada yang terpecah belah walaupun ada Syiah, NU, Muhammadiyah, Wahabi, dan lain sebagainya, nanti kalau ditanya tuhannya tetap Allah dan nabinya tetap Nabi Muhammad."

"Makanya dalam komunitas muslim dunia yang jadi masalah hanya Ahmadiyah. Sebab itulah orang Syiah masih bisa melaksanakan ibadah haji tetapi tidak untuk aliran Ahmadiyah," lanjut ulama asal Rembang tersebut.

Kemudian Gus Baha menambahkan, "Yang beda keyakinan hanya Katolik, Protestan, Anglikan. Kalau itu memang berbeda-beda tuhan."

Gus Baha juga berpesan, "Meskipun kita beda politik, dan lain sebagainya tetapi itu kan bukan prinsip. Prinsip dalam agama itu kan tuhan."

Karena itulah meskipun berbeda keyakinan, selagi masih sesama muslim dan menyembah satu tuhan yang sama sebaiknya bagi kita untuk tidak menganggap ajaran orang lain lebih buruk dan mengagungkan ajaran milik sendiri.

Jika memang terdapat kesalahan dalam ajaran orang lain maka sebaiknya diberitahu dengan lemah lembut dan halus sebagai sesama muslim, tanpa menyalahkan atau menghakimi.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)