Kisah Tragis Bocah Palestina: Lolos dari Pengeboman Israel, Meninggal Tertimpa Bantuan dari Udara

Jum'at, 19 April 2024 - 07:09 WIB
loading...
Kisah Tragis Bocah Palestina: Lolos dari Pengeboman Israel, Meninggal Tertimpa Bantuan dari Udara
Seorang bocah Palestina selamat ketika rumahnya di Gaza dibom Israel. Namun dia meninggal setelah tertimpa bantuan yang diterjunkan dari udara. Foto/Anadolu
A A A
GAZA - Ketika serangan udara Israel menghancurkan rumah keluarganya di Gaza pada bulan November, Zein Oroq (13) terjepit di bawah reruntuhan bangunan. Bocah lelaki Palestina itu terluka namun selamat, sedangkan 17 anggota keluarga besarnya meninggal.

Namun Zein kemudian mengalami nasib yang tragis di daerah tersebut, di mana para warga Palestina menghadapi kekurangan obat-obatan, makanan dan air dalam krisis kemanusiaan yang semakin parah yang digambarkan oleh Uni Eropa sebagai “kelaparan buatan manusia” yang diakibatkan oleh pengepungan total dari kantong tersebut oleh Israel.

Penduduk di daerah kantong kecil tersebut, yang telah dibom Israel selama lebih dari enam bulan, berada dalam risiko kelaparan.

Pekan lalu, saat bantuan diberikan melalui udara, Zein dikejutkan oleh salah satu paket ketika dia bergegas mengambil sekaleng kacang fava, beras atau tepung.



“Pertama kali rumahnya kena serangan, dia keluar dari bawah reruntuhan dengan luka di kepala, tangan, dan kaki, Tuhan menyelamatkannya,” kata kakek Zein, Ali Oroq, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (19/4/2024).

Berdiri di dekat genangan air limbah yang besar, Ali teringat bagaimana Zein berenang di kolam untuk mendapatkan makanan dari bantuan yang terjunkan via udara, dan bagaimana dia seharusnya duduk di meja sekolah untuk mendapatkan pendidikan.

Namun, ketika mediator gagal mencapai gencatan senjata dan Israel bersiap memperluas perangnya ke kota paling selatan Rafah, sehingga menjadikan seluruh Jalur Gaza menjadi gurun, nasibnya menjadi tragis.

“Saat parasut jatuh, kotak bantuan membentur kepalanya, dan orang-orang yang menuju ke kotak bantuan juga tidak memperhatikan anak itu—mereka juga lapar,” kata ayah Zein, Mahmoud.

“Jadi, kepalanya tergores dan terluka, dia mengalami patah tulang di panggul, tengkorak dan perut dan seiring arus manusia, tekanan pada dirinya meningkat.”

Zein dibawa ke rumah sakit, di mana dia meninggal karena luka-lukanya pada hari Minggu lalu.

“Putra saya sangat berharga, dia adalah dukungan saya, seluruh hidup saya, kebahagiaan pertama saya di dunia ini, anak terbesar saya, semoga dia beristirahat dalam damai,” kata Mahmoud.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)