5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari

Senin, 15 April 2024 - 18:33 WIB
loading...
5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari
Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari bisa dibandingkan mengingat punya genre dan jadwal tayang yang sama. Foto/Come and See Pictures, MD Pictures
A A A
JAKARTA - Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari jadi dua film horor yang mendominasi bioskop Indonesia pada masa libur Lebaran.

Ada beberapa hal yang membuat dua film ini sangat dinanti penonton film. Selain karena genrenya yang populer, citra dua film ini juga sangat kuat.

Seperti diketahui, Badarawuhi adalah prekuel dari film Indonesia terlaris sepanjang sejarah, KKN di Desa Penari. Selain itu, filmnya digarap sutradara spesialis film horor Kimo Stamboel, yang pernah melahirkan Rumah Dara, Ratu Ilmu Hitam, serta Sewu Dino yang menjadi film horor Indonesia terlaris ketiga sepanjang sejarah



Adapun Siksa Kubur adalah karya terbaru Joko Anwar yang juga sangat lihai dalam membuat film horor. Nama Joko juga jadi jaminan film-film dengan nilai produksi tinggi yang selalu dibicarakan para sinefil alias penikmat film.

Film horor terakhir yang dibuat Joko, yaitu Pengabdi Setan 2: Communion dan Pengabdi Setan masing-masing duduk sebagai film horor Indonesia terlaris kedua dan keempat sepanjang sejarah.

Nah, karena tayang bersamaan pada 11 April lalu, juga kesamaan lainnya yang sudah disebut di atas, sangat menarik untuk mencoba membandingkan dua film ini. Berikut ulasannya.

Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari


1. Perbandingan Tema dan Alur Cerita

5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari

Foto: Come and See Pictures

Secara alur,Siksa Kubur dan Badarawuhi sama-sama menyuguhkan horor slow burn(bertempo lambat). Namun secara tema, cerita yang ditampilkan sangat berbeda.

Siksa Kubur menampilkan sudut pandang baru dari seseorang yang tidak percaya terhadap agama bernama Sita dan Adil. Bermula dari kekecewaan atas kematian orang tuanya yang mati karena bom bunuh diri, keduanya berusaha mencari pembuktian tentang adanya siksa kubur.

Sementara sebagai prekuel dari KKN Desa Penari, film Badarawuhi mengisahkan empat remaja bernama Mila, Yuda, Jito, dan Roy yang mendapat teror dari Badarawuhi sebagai siluman ular penjaga desa tersebut. Badarawuhi mengincar Mila untuk menjadi Dhawuh atau penari di desa tersebut.

Film ini juga bertujuan untuk membahas detail lain yang belum terjelaskan padafilm KKN Di Desa Penari, salah satunya asal-usul dari Badarawuhi.

2. PerbandinganKekuatan Cerita

5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari

Foto: MD Pictures

Kedua film ini memiliki atmosfer yang sangat berbeda. Siksa Kubur menampilkan sesuatu yang lebih segar dan baru untuk genre horor Indonesia, terutama yang berkonsep "film religi".

Selain aspek sinematografi dan nilai produksi secara keseluruhan yang jempolan, ceritanya juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait agama dan moralitas. Intinya, Siksa Kubur punya cerita yang lebih kompleks dan visual gore.

Sementara Badarawuhi masih mengulang resep lama yang menjadikesuksesan KKN di Desa Penari. Dari mulai kemunculan para karakter anak muda, juga elemen horor tradisional seperti dukun dan ritual mistis, juga tarian tradisional dari Banyuwangi.

3. Perbandingan Para Pemainnya

5 Perbandingan Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari

Foto:MD Pictures

Para pemain Siksa Kubur diisi oleh deretan pemain ternama dengan kualitas akting yang sudah diakui. Dimulai dari Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Happy Salma, Niniek L. Karim, Arsendy Bening Swara, Djenar Maesa Ayu, Jajang C.Noer, hingga Putri Ayundya.

Selain itu, pemain lainnya yang tergolong baru atau namanya tak sepopuler nama-nama di atas tetap mampu mengimbangi para pemain populer. Mereka adalah Faradina Mufti,Muzakki Ramadhan, Widuri Putri,Runny Rudiyanti, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, dan Haydar Salishz.

Sementara Badarawuhi dibintanginama-nama muda yang tergolong baru, yaituAulia Sarah, Maudy Effrosina, dan Claresta Taufan. Nama lainnya ada Dinda Kanyadewi, Ardit Erwanda, Jourdy Pranata, Aming, Diding Boneng, Moh. Iqbal Sulaiman, Pipien Putri, Maryam Supraba, Bima Sena, Putri Permata, dan Baiq Vania.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2757 seconds (0.1#10.140)