Keahlian Ganda Guru Harus Sesuai Minat

Sabtu, 01 Desember 2018 - 07:52 WIB
Keahlian Ganda Guru Harus Sesuai Minat
Keahlian Ganda Guru Harus Sesuai Minat
A A A
JAKARTA - Pemerintah harus bisa memastikan bahwa keahlian ganda guru harus disesuaikan dengan minat. Guru tidak bisa dipaksakan memilih bidang keahlian karena nanti tidak akan maksimal menjadi pengajar berkeahlian ganda.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Illah Sailah mengatakan, program keahlian ganda ini tidak bisa dipaksakan untuk dijalani oleh para guru yang sudah sepuh. Maka dari itu pemerintah harus memberikan kebebasan itu kepada guru-guru muda agar keahlian guru bisa mengajar di dua bidang berbeda. "Tapi harus dipastikan bahwa keahlian minor guru ini sesuai passion si guru itu sendiri," katanya seusai pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) kemarin.

Program keahlian ganda ini dimaksudkan sebagai solusi pemerintah atas masalah kekurangan guru. Ada tambahan kewenangan mengajar bagi guru untuk mengajar kompetensi keahlian tertentu yang berbeda dengan kompetensi keahlian sebelumnya tapi relevan dengan latar belakang pendidikannya.

Illah menyampaikan, guru yang diundang untuk mengikuti program keahlian ganda itu harus dipetakan dulu minat dan bakatnya. Dia yakin jika keahlian minor itu sesuai dengan hati sanubarinya, ilmu pelatihan yang akan dijalani guru akan terserap lebih mudah. "Kita tidak bisa memaksa guru untuk mengambil keahlian ganda. Ilmu mereka tak akan berkembang jika dipaksa. Siswa nanti yang akan jadi korban," jelasnya.

Selain itu Illah menuturkan, revitalisasi lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK) memang diperlukan. Kampus-kampus pencetak guru harus diubah proses pembelajarannya. Menurut dia, proses pembelajaran saat ini terlalu mengedepankan pengetahuan. Padahal yang harus lebih ditekankan kepada anak didik ialah bagaimana kehidupan bermasyarakat.

Sebelumnya Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa LPTK harus mampu mendidik guru yang bisa menguasai dua mata pelajaran. Sebab keahlian ganda ini akan menjadi salah satu solusi kekurangan guru. Selain itu juga untuk memaksimalkan kewajiban delapan jam mengajar guru.

Sementara itu Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro menjelaskan, mengenai revitalisasi LPTK, Uhamka sebagai salah satu LPTK terbesar di Indonesia akan lebih mengedepankan perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran dari calon guru.

"Oleh karena itu Uhamka tidak hanya menyiapkan dosen profesional untuk membimbing calon guru, tapi kita juga meningkatkan sarana prasarananya agar calon guru bisa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan," urainya.

Gunawan yang baru saja dilantik menggantikan Suyatno menyampaikan bahwa kampusnya adalah salah satu dari lima perguruan tinggi Muhammadiyah terbaik dari 173 universitas yang dimiliki Muhammadiyah. Selain itu juga menjadi salah satu dari 90 perguruan tinggi terbaik Indonesia dari total 4.504 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Di lokasi yang sama, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah faktor utama yang membuat suatu negara itu maju. Untuk menciptakan manusia yang andal itulah dibutuhkan sistem pendidikan dengan guru menjadi faktor penentunya. “Negara mana pun di dunia akan sangat tergantung pada pendidikan. Guru posisinya sangat penting untuk menentukan arah Indonesia ke depan,” paparnya seusai peletakan batu pertama pembangunan Menara GuruMU di Kampus Uhamka.

Politikus PAN itu menuturkan bahwa di dalam riset yang dibuat PBB telah diprediksi negara mana yang akan menguasai dunia. Riset ini, menurut dia, diukur dari kemampuan iptek, membaca, dan matematika. Ternyata posisi atas itu diisi negara maju seperti Singapura, Jepang, Korsel, Tiongkok, sementara Indonesia masuk di urutan ke-63. Oleh karena itu dia meminta anggaran pendidikan 20% dipertajam lagi fokusnya untuk pendidikan sumber daya manusia. (Neneng Zubaidah)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8181 seconds (0.1#10.140)