Pemilu dan Pilpres 2019, PAN Ingin Kampanye yang Mencerdaskan

Sabtu, 27 Oktober 2018 - 04:29 WIB
Pemilu dan Pilpres 2019, PAN Ingin Kampanye yang Mencerdaskan
Pemilu dan Pilpres 2019, PAN Ingin Kampanye yang Mencerdaskan
A A A
JAKARTA - Hiruk pikuk suasana menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, sudah mulai terasa intensitas sejumlah adu argumen dan gagasan.

Merespons hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan, partainya ingin tahun politik yang ada ini dilalui dengan damai, sejuk, dan bermartabat.

Hal ini ia sampaikan usai mengisi acara Diskusi Publik bertajuk "Peran Generasi Milenial Menangkal Hoaks" di Warung Upnormal, Bogor, Jumat (26/10/2018).

"PAN ingin kampanye politik dilakukan dengan sejuk, bertarung dengan ide, gagasan yang mencerahkan dan mencerdaskan," ungkapnya.

Meskipun ia tak menampik tujuan kampanye politik adalah ingin meraup suara sebanyak-banyaknya dari masyarakat, namun ia enggan jika PAN harus menghalalkan segala cara.

"Kita berdemokrasi tapi juga harus mendidik. Tunjukkan pada rakyat bahwa demokrasi itu bermanfaat bagi mereka juga, jangan sampai kita kembali kepada cara-cara masa lalu sebelum reformasi," jelasnya.

Ia juga mengatakan, bukan saatnya lagi menggunakan cara-cara lama, apalagi politik uang. Baginya, menyuap rakyat sama saja dengan menciderai demokrasi.

"Saya kira cara-cara menyuap tidak boleh ada lagi, kita tanamkan demokrasi yang santun, sejuk, dan teduh. Janganlah ada caci maki, saling serang antar sesama anak Negeri hanya gara-gara pesta rakyat lima tahunan," pungkasnya.

Sementara itu, Eddy berpesan kepada generasi milenial sebagai pemilik gaya nalar yang sangat tajam tidak seharusnya menelan isu-isu yang berkembang dengan serta merta tanpa mengkaji ulang.

"Mereka memiliki gaya nalar yang sangat tajam ya, sebaiknya tidak serta merta percaya berita yang timbul karena berita itu terlihat menarik. Selain itu, jika mereka tahu berita itu hoaks, mereka juga harus berani memberitahukan kepada teman-temannya," jelasnya.

Ia juga mengatakan, isu hoaks di tengah masyarakat saat ini terindikasi sengaja dibuat oleh orang-orang yang menganggap hoaks sebagai industri.

"Pesan hoaks di tengah kita, ada yang sengaja diciptakan bahkan dijadikan industri, untuk itu kita harus menjadi agen pemberangus hoaks dengan cara melek literasi dan tidak mudah percaya dengan isu-isu yang di era teknologi saat ini semakin mudah disebarkan," ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4766 seconds (0.1#10.140)