Kisah Klaster Pisang Cavendish Asal Pasuruan, Kini Jadi Lahan Usaha yang Makin Berkembang

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:50 WIB
loading...
Kisah Klaster Pisang Cavendish Asal Pasuruan, Kini Jadi Lahan Usaha yang Makin Berkembang
Kelompok Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo. (Foto: dok BRI)
A A A
PASURUAN - Di tengah arus perkembangan industri pertanian yang semakin maju, terdapat cerita menarik dari petani di Desa Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur yang patut diperhatikan. Petani di desa tersebut berhasil menyulap lahan tidak produktif menjadi produktif lewat komoditas Pisang Cavendish.

Secara umum, kondisi lahan di sekitar Desa Wonorejo merupakan lahan kering dan nampak tidak cocok untuk ditanam varietas apa pun. Namun, seperti cerita rakyat yang mengubah batu menjadi emas, para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo pun berhasil mengubah lahan tidak produktif itu menjadi lahan subur untuk menanam varietas Pisang Cavendish.

Ketua Kelompok Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo Nur Alim menuturkan, awalnya lahan di Desa Wonorejo merupakan lahan yang kurang produktif.

"Salah satu faktor yang menjadikan lahan tersebut produktif karena perawatan dilakukan secara tepat. Alhasil, para petani di Desa Wonorejo yang sebelumnya menanam berbagai macam komoditas namun berujung gagal panen pun ingin menanam Pisang Cavendish. Pada akhir 2021, para petani memiliki rencana untuk menanam Pisang Cavendish dan bibitnya difasilitasi oleh CV tersebut,” ujarnya.

Pada awal berdiri di 2022, Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo yang merupakan salah satu klaster usaha binaan BRI itu terdiri dari 10 petani Pisang Cavendish yang bercocok tanam di lahan seluas 7 hektar.

Memulai sebuah usaha tanpa modal yang cukup bisa menjadi tantangan besar, tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Hal itu juga dialami oleh para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo ketika menanam pisang Cavendish di awal berdiri pada 2022 silam.

Mereka belum memiliki modal yang cukup untuk membeli pupuk hingga alat pertanian untuk mendukung penanaman pisang Cavendish. Namun, berkat inisiatif dan tekad yang kuat untuk berkembang, Nur Alim pun melakukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI guna mengatasi permasalahan tersebut.

Kemudahan suntikan modal dari BRI itu didapatkan karena pisang Cavendish merupakan komoditas yang mendorong ekonomi Desa Wonorejo. Dari pinjaman KUR BRI tersebut, satu orang petani mendapatkan pinjaman sebesar Rp50 juta.

Berkat pinjaman KUR BRI sebagai modal awal, keuntungan para petani Klaster Usaha Pisang Cavendish Sumber Makmur Organik Wonorejo dalam sekali tanam pun mampu meraup omzet sekitar Rp200 juta

"Per pohon dalam sekali tanam bisa menghasilkan 40 kilogram Pisang Cavendish dan omzet yang bisa dihasilkan dari lahan seluas 10 hektar sekitar Rp200 juta," sebut Nur Alim.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2153 seconds (0.1#10.140)