Sasar Undip, Mahasiswa Diajak Jadi Generasi Milenial Anti Hoaks

JAKARTA - Kampanye 'Milenial Anti Hoaks' terus disuarakan Indonesian Millenial Institute (I'M Institute). Kali ini, I'M Institute menyambangi Universitas Diponegoro dalam acara bertajuk 'FisiPreneur School'.

Founder I'M Institute, Witjaksono mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari 'I'M Institute Goes To Campus: Road Show Milenial Anti Hoaks'. Selama setahun terakhir ini, organisasinya concern melakukan kampanye anti hoaks di kalangan generasi milenial.

"Karena kampus merupakan sarana efektif dalam mengkampanyekan gerakan anti hoaks. Sangat strategis," ujar Witjaksono melalui siaran tertulisnya, Kamis (18/10/2018).

Menurutnya, mahasiswa harus diberikan edukasi yang komperhensif seputar bahaya hoaks. Pasalnya, mereka merupakan salah satu kelompok yang paling banyak berinteraksi dengan teknologi informasi (IT).

"Terutama media sosial ya. Kita lihat bahwa mahasiswa atau remaja yang berusia 14-30 tahun, intensitas mereka dalam mengakses informasi sangat tinggi," jelas Witjaksono.

Maka dari itu, I'M Insitute sedari awal fokus menyasar kampus-kampus di seluruh Indonesia sebagai basis penguatan gerakan Milenial Anti Hoaks. Setidaknya lanjut dia, ketika budaya literasi dan verifikasi informasi meningkat, mereka lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi.

"Output jangka panjangnya adalah bagaimana lewat gerakan Milenial Anti Hoaks yang dirintis, kami bisa melahirkan agen milenial yang sadar akan bahaya hoaks. Memberikan pencerahan di komunitas-komunitasnya serta masyarakat," terangnya..

Hal senada diungkapkan Koordinator I'M Insitute Jawa Tengah, Hendra Wiguna. Hendra mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan konsolidasi ke kota dan kabupaten, untuk mengkampanyekan Milenial Anti Hoaks. "Tidak hanya mahasiswa, tapi kami juga menyasar pelajar SMP/SMA," ujar Hendra.